Friday, January 30, 2009

Harap

Berani berharap
berarti bersiap kecewa

Namun tanpa harapan manusia tak pernah benar-benar hidup

Monday, January 26, 2009

Peluang

Apakah peluang 1/150 ketika dilakukan sebanyak 150 kali akan menghasilkan kepastian 1?

NB: Yuti..yuti pantes aja statistik kamu jelek ;p

Saturday, January 24, 2009

Hitam/Putih

Mana yang kau pilih, kehidupan penuh kepastian: ruang yang senantiasa membuatmu nyaman, orang-orang yang kau yakin akan senantiasa mendekapmu dalam kondisi apapun atau kehidupan roller coaster yang akan membuat hidupmu naik turun?

Konsisten baik.
Konsisten peduli.

Lalu kenapa jatuh hati pada roller coaster?

Wednesday, January 21, 2009

Kotak Pandora

Sangat menggoda. Namun kepercayaannya membuatku enggan. Meski sandi telah diberikan. Mungkin akan berbeda jika aku tahu dari aktor ketiga. Crack. Orang. Apapun.

Biarlah tergeletak dalam sel abu-abu
Menunggu waktu
Menghapus tahu

Sunday, January 18, 2009

Tabir

Kunjungan singkat itu membuka tabir. Aku tak berkata setuju, hanya menjadi lebih mengerti. Kepingan-kepingan yang membuat gelap lebih bisa diterima, karena sebagaimana cahaya, kegelapan memiliki kisahnya sendiri. Aku tak tahu penerimaanku ini karena dibenturkan pada kondisi dimana interaksi tak terhindarkan, atau menyelamatkan diriku sendiri. Mencari serpih kebaikan dari narasi pedih, meyakinkan diri bahwa kondisilah yang menyebabkan seseorang berubah jahat. Seperti perang yang menyajikan anak-anak dengan sorot permusuhan. Batu-batu yang terlontar dari tangan mungil bukan dalam permainan benteng-bentengan tapi perang. Menyakiti orang dengan kebanggaan...

Bagaimana seseorang bisa hidup dengan keyakinan seperti itu? Mungkin tiap kehidupan memiliki makna kebaikannya sendiri. Proses menjadi insan yang lebih baik, berjuang untuk sesuatu, tapi dengan mengorbankan orang lain, rasanya selalu menyedihkan. Sampai batas apa seseorang bisa dikatakan berjuang atas nama keyakinan dan menjadi jahat?

Aku menemukan bentuk-bentuk lain dari perang. Kondisi samar yang sarat akan ambisi. Berada di dalamnya terasa sedikit menyeramkan. Tapi aku mencoba memahami, berada diluar penilaian baik atau buruk, hanya mencoba memahami mengapa jalan itu menjadi pilihan.

Ada yang berkata, seseorang harus memiliki musuh untuk menyatakan bahwa ia berprinsip. Bagaimana jika aku memilih untuk tidak memilih? Seperti Red Cross atau Swedia?

Menatap Lalu

Beberapa kata mengingatkanku pada lalu
Apa yang terjadi jika dulu tak memilih?
Jalan cerita apa yang akan mewujud
Akankah rehat pada suatu titik?

Tuesday, January 13, 2009

Mencandu Ilusi

Tepat yang selalu salah tempat
Hingga keledai pun berhenti tertawa
Sudah terlalu sering terjerembab
ke lubang senada

Nyata merupa dalam imaji
Menjadikan segala tak berarti
Ingin berkata, "Kau jahat saja"
Namun tak kuasa jika terjadi

Berharap berhenti
Mencandu ilusi

Saturday, January 03, 2009

Jengah

Dalam ruang waktu
Ketika kau menanyakan dia padaku

Pertama, aku bukan juru bicara
Kedua, kau dan dia punya suara
Lalu kenapa ada ketiga?

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...