Sunday, September 24, 2017

Rasa

Ketika kau menyukai seseorang, kadang kau ingin semesta tahu tentang apa yang kau rasa. Kau punya belasan alasan tentang mengapa kau jatuh cinta. Kau suka dengan tawanya, kau suka polahnya, kau suka dengan hal-hal konyol yang ia lakukan. Kau ingin membuat ia bahagia. Tapi meski kau tulus, kadang orang jatuh cinta dengan cara yang berbeda. Alasan yang kau rasakan tentang mengapa kau jatuh cinta tak selalu berlaku sama. Ada yang jatuh cinta lewat belasan detik yang menentukan segalanya. Pandangan mata yang betabrakan lebih lama dari seharusnya dan kau tahu hidupmu tak akan lagi sama. Lain orang lain kisah. Kau jatuh cinta pada ritual yang terbentuk karena sering bersama. Tak ada aba-aba, tak ada kata, semuanya mengalir begitu saja.

Begitu pula dengan sebuah akhir. Ketika seseorang sampai pada suatu titik dan memilih bahwa satu sama lain tidak menjadi prioritas bagi yang lainnya. Hubungan itu akan merenggang hingga akhirnya kau dan dia menjadi orang asing.

Sunday, September 10, 2017

Memilih

"Bagaimana mungkin aku beralih setelah semua perjuangan yang aku lakukan selama ini?"
"Tapi itu lucunya hidup bukan, kau tidak pernah tahu mana jalan yang terbaik. Kau mungkin saja merasa pilihan yang kini terbuka dihadapanmu sebagai sebuah distorsi atas jalan hidup yang selalu kau bayangkan, tapi siapa tahu keseluruhan hidupmu diperuntukan untuk saat ini, agar kau siap. Pada akhirnya, hidup itu bukan tentang bagaimana kau diberi kesempatan tapi tentang bagaimana kau memilih diantara kesempatan-kesempatan yang ada."
"Entahlah ..."
"Kau pernah jatuh cinta kemudian putus?"
"..."
"Bisa saja proses itu kau perlukan dalam hidupmu untuk menjadi lebih baik. Kau bahkan mungkin belajar hal-hal baru ketika bersamanya, hal-hal yang tetap kau tekuni meski tidak lagi bersamanya. Pada saat putus, kau mungkin merasa duniamu hancur, tapi mungkin itu cara hidup menjagamu agar kau memiliki kemampuan tertentu yang membuatmu berkembang."
"Kau membuatnya terdengar seperti relasi ekonomi, untung dan rugi."
"Tiap relasi dibangun berdasarkan perhitungan, sekurang-kurangnya tentang kerelaan untuk berbagi ruang pribadimu dengan orang lain, tapi arah argumenku lebih tentang masa depan. Apa yang kau anggap sebagai distorsi bisa terlihat sebagai sebuah skenario sempurna di masa depan. Kau membutuhkan tiap kepingan-kepingan hidup untuk menjadi dirimu yang utuh di masa depan."
"Seperti irisan-irisan dari masa lalu yang belakangan ini kau alami?"
"Iya seperti itu. Kau tidak pernah tahu bagaimana hal-hal random di masa lalu memiliki peran di masa depan. Everything happens for a reason."

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...