Sunday, January 20, 2019

Kepada Seorang Kawan

Dear kawan,
Bagaimana kabarmu sekarang? Sudah setahun lebih aku tak mendengar kabar darimu. Kita pernah begitu dekat tapi rupanya kita berdua kalah oleh jarak. Semenjak aku kembali, tak ada lagi kita, hanya ada kamu dengan keseharianmu dan aku yang masih mencoba mendefinisikan apa yang aku inginkan. Kadang aku masih terperangkap dengan segala perandaian, bagaimana jika aku mengambil keputusan yang berbeda, akankah kau masih menjadi bagian dari hidupku?

Kau tahu, seorang teman dekatku pernah berkata kau hanya boleh memilih satu, karir atau cinta. Aku kira dengan memilih apa yang aku lakukan sekarang, aku memilih cinta. Tapi rupanya hidup tak berjalan seperti itu, kau tak bisa mensabotase salah satu bagian hidupmu agar kau sukses di bagian lainnya. Alih-alih sukses dalam cinta, kau hanya akan membawa kegelapan pada orang-orang yang kau temui.

Karena itu, aku tidak akan lagi membatasi langkahku dengan posisi-posisi sementara agar aku bisa lebih mudah menyesuaikan diri dengan calon suamiku nanti, tapi aku akan melakukan sesuatu yang aku inginkan. Kalau memang jalannya, Allah akan membuatnya mudah.

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...