Saturday, November 17, 2007

Ketika harus Memilih

Ternyata membiarkan waktu menjadi penentu tidak berhasil. Pagi ini ada beberapa acara yang akhirnya malah berakhir tidak karuan, karena saling berhimpitan, dan ya, tentu saja tidak optimal. Antara terburu-buru, tidak konsen, dan tidak memberikan hatiku, utuh. Sebenarnya masih ingin melihat kemana aku akan mengarah, tapi rasanya melakukan beberapa hal sekaligus, dan tidak begitu terkait membutuhkan banyak energi, merangkul matematika, sastra, jurnalistik, dan pembangunan. Belum lagi turunan-turunannya membuat liputan(2 media), menulis di ABN, ikut rapat proyek, survey lapangan, dan tesis. Gara-gara banyak banget kerja paralel, orang di rumah udah panas, pembimbingku juga jadi agak semangat nyuruh aku cepet beres, biar bisa konsen ke yang lain, padahal... paralelnya masih banyak banget, huahaha

3 comments:

Anonymous said...

prioritasnya tesis, dong...

Cheshire cat said...

tesisnya rada-rada ke laut, hehe

Anonymous said...

gimana sih..tesis belum kelar udah jalan-jalan wise mode

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...