Monday, August 04, 2008

Berubah

Adakah yang berubah? Blogspot ke Multiply, Bandung ke Jakarta, kampus ke birokrasi... Adakah hal itu juga menggerus sesuatu? Masih ada begitu banyak rindu. Masih ada begitu banyak tak biasa. Tak tahu kapan akan nyaman. Tak tahu juga akan kemana. Tapi jalani saja. Membiarkan semuanya seperti apa adanya. Irisan-irisan kehidupan yang mempertemukan aku dengan beragam rupa wajah dan polah. Tradisi yang kadang membuat terhenyak dan juga jengah. Ah, aku belajar banyak hingga kadang aku berpikir haruskah semua ini dilalui? Haruskah semua harus diawali lagi?

Kau takkan mengenal manis jika tak pernah merasakan pahit. Bagaimana mungkin kau dapat merasa senang jika hidupmu hanya mengetahui bagian yang itu-itu saja. Adapula yang bilang, gelap bukanlah lawan dari terang, tapi ketiadaan cahaya. Spektrumnya satu saja. Seperti putih yang ketika bertemu prisma akan mewujud dalam berbagai rupa warna. Putih itu mungkin serupa hidup yang mewujud ketika tertumbuk realita.

1 comment:

Anonymous said...

di suatu moment,
emha yang ainun najib itu berujar,

spt halnya nabi saat isro mi'roj

manusia hidup sejatinya adalah diperjalankan,

jadi ada kalanya,
kita betul2, merasa, cuma mengikuti,
kemana kita diperjalankan ...



dei

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...