Wednesday, December 31, 2008

Tahun Baru

Dentuman-dentuman yang terdengar hingga kamar. Tahun masehi berganti, dari delapan menjadi sembilan. Apa yang akan terjadi setahun ke depan? Mimpi-mimpi mewujud, harapan-harapan usang padam? Mungkin tinggal digores ulang, karena kebahagiaan memiliki dimensinya sendiri, cahaya di atas cahaya. Kisah yang belum tersibak, hingga ia ditasbihkan.

Tabir waktu penuh teka-teki. Irisan kehidupan yang belum lagi digariskan. Teman-teman tak tergantikan, keluarga penuh kehangatan, orang-orang baru. Tempat dan suasana baru?

Wednesday, December 24, 2008

Titik Balik

Menggantung asa namun enggan melangkah. Ingin memeluk saat ini untuk selamanya. Meski tahu pudar akan merentangkan jarak, dan tahu waktu akan membuat ada menjadi tiada. Ketika persimpangan-persimpangan menciptakan cerita, mungkinkah ia kembali pada titik yang sama? Memadamkan bimbang dengan mendengarkan. Suara-suara yang kadang juga milik sunyi, pembicaraan dengan diri. Sublim.

Mengharap diri tahu yang pasti. Namun bukan itu arti dunia yang menawarkan banyak fana. Upaya yang menjadikan manusia mulia, karena ketika tergelincir ia mampu berusaha menjadi berbeda. Pun jalan kadang tertatih, mempertanyakan semua. Ia memiliki Sang Maha tempat bergantung semua. Asal percaya.

Friday, December 19, 2008

Setengah

Memilih tapi menolak jarak
Maaf, aku tamak
Inginkan semua
Berbeda tapi bersama

Monday, December 15, 2008

Bukan?

Mencoba mendengar kalian bercakap
Namun hening yang kudapat
Aku bukan juru bicaramu bukan?

Aku ya aku
Kau tetaplah kau
Meski kadang aku ingin tertawa melihat keserupaan yang ada
Itu tidak berarti apa-apa bukan?

Ingin aku lenyap
Ketika canggung menyergap
Diam seribu bahasa
Agar kau dan dia bisa bercengkrama
Tanpa perlu ada aku untuk dimintai pendapat
Lebih baik begitu bukan?

Janggal
Ketika hanya aku dan kau dalam kata
Dia hilang dalam senyap
hingga membuatku berpikir keras
Aku tak mengabaikannya bukan?

Wednesday, December 10, 2008

Jarak

Kau
....
...
..
.

berjarak

Fragmen

Bagaimana kau mengharap aku dapat mengabulkan permintaanmu?
Tak adil bagimu pun bagiku
Lalu untuk siapa akan kau persembahkan sandiwara ini?
Pada dunia? Tanpa kisah ini pun ia sudah punya banyak beban. Untukmu? Untukku?
Takkah kau lelah?
Takkah waktu menyembuhkan?

Aku benar-benar berharap bisa...

Tuesday, December 09, 2008

...

Mau mencak-mencak...
Tidak berguna
Sia-sia
tapi lega

Harus dihadapi
Meski ada godaan untuk menghindar
Mematikan semua alat komunikasi
Masuk gua

Entahlah...
Kadang hal primitif lebih mudah :)

Kalau bukan jalannya
siapa yang bisa memaksa

Saturday, December 06, 2008

Following the Gossip :)

While searching an idea to write in my math blog, I found an interesting web: http://www.genealogy.ams.org/ By entering a mathematician name, you can find out who was his/her supervisor. My searching become interesting with some additional information. Hihi, I shouldn't turn my blog into a gossip column shouldn't I? The hint is by their last name and the information I got from out of the web. It match!!! Bingo.

Mencandu Imaji

Pernahkah kau sampai pada satu titik, dan kau tahu titik itu akan mengubah kehidupanmu untuk selamanya?

Kadang kau ingin menghindar. Memilih rehat agar kau tak perlu mengambil keputusan itu detik itu juga. Memberi tenggat agar kau punya kesempatan untuk berpikir ulang, meyakinkan diri bahwa keputusan yang akan kau ambil tepat. Menyerahkan dirimu pada Sang Maha Tinggi yang memahamimu lebih dari dirimu sendiri. Namun kalau kau tak pernah membuka hatimu bagaimana kau tahu?

Pada akhirnya kau mencandu imaji. Melarikan diri dari nyata dan menggantikannya dengan kisah fantasi. Sebuah pelarian yang pada akhirnya tetap harus diakhiri karena waktu tak berpihak padamu. Kau memilih rehat. Kau telah menetapkan keputusanmu, dan dunia akan terus berjalan, dengan atau tanpa dirimu.

Saatnya untuk memantapkan jalan bukan?

Thursday, December 04, 2008

Shadow

If darkness is absence of light
then what is in shadow?

Opposite of darkness and light
transition from them both?

Unidentified

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...