Mungkin sudah terlalu lama aku tenggelam dalam perjalanan ini tanpa pernah lagi mempertanyakan lagi segala sesuatu. Tenggelam dalam waktu dan ritme yang menjadikan aku ada.
Tuesday, April 30, 2013
Lentera
Belakangan ini pertanyaan mengenai apa yang aku mau kembali menyapa. Aku masih tak tahu apa jalan sejatiku. Jalan yang akan membuatku bahagia dan juga berguna untuk sesama. Kalau ada yang bertanya apa yang aku mau, jawaban paling jujur adalah aku mau berguna. Dan biasanya jawaban itu akan ditimpali dengan tatapan janggal. Tapi bukankah itu mengapa manusia itu ada, untuk menjadi lentera bagi sesama? Tentu saja sebelum bisa berguna, kau harus tahu apa yang kau mau. Bukankah siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan menemukan Tuhan. Aku kira semakin baik kau mengenal dirimu, kau akan semakin peka terhadap semesta.
Thursday, April 25, 2013
Milton
Setelah tiga minggu bersama, mencoba beragam cara agar semuanya bisa berjalan, hari ini hubungan itu harus berakhir. Semua orang memandang kita dengan berbeda dan dengan kelakuanmu yang kerap menabrak, aku tak heran mengapa mereka memutuskan kita lebih baik terpisah. Mungkin aku bisa lebih baik tanpamu dan kau tanpa aku. Tapi meski rasanya hanya sekejap, ada rasa yang tak mau enyah. Polahmu yang berbeda membuatmu lekat dengan sel kelabu di dalam kepalaku.
Dan minggu depan kuda baru ...
Dan minggu depan kuda baru ...
Saturday, April 20, 2013
Tuan Kelabu
Hal yang aku suka dari profesorku adalah ia belum menjadi tuan kelabu. Tidak seperti sebagian kolegaku yang telah terikat dengan waktu. Mengikuti deret kegiatan meski percakapan tengah berlangsung seru. Senang rasanya melihat ia sudah kembali seperti sedia kala dengan cerita dan wajahnya yang ceria. Melihat wajahnya yang kaku beberapa waktu lalu seperti melihat gambar hitam putih di tengah musim semi. Kemuraman yang janggal.
Sunday, April 14, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...