Pelaut tangguh tidak dibentuk oleh laut yang tenang .... Dan seandainya bisa, aku memilih untuk menjadi tidak tangguh. Aku tidak peduli kalau orang memandangku cengeng jika itu bisa menghindarkanku dari seribu satu kesulitan. Tapi hidup mengajarkan sesuatu yang berbeda, menjadi tangguh bukan berarti kau memilih untuk menaklukan laut penuh rintangan, tapi bagaimana kau menghadapinya. Alih-alih berlari, kau memilih untuk menghadapi rintangan itu dengan penuh kesadaran.
Kemarin aku mendapatkan kuda baru. Dan kalau sebelumnya aku mengeluh karena kuda sebelumnya badung. Kini mungkin aku mengeluh karena kudanya terlalu jinak. Tanpa perlu menggerakan kaki, dia akan berjalan sendiri. Kalau sebelumnya aku mengerahkan segenap tenaga untuk membuat kudaku berjalan, kini semuanya seperti auto-pilot. Dan mungkin aku sedikit kehilangan pemberontakan itu. Kesulitan membuat semuanya lebih bermakna.
Ah, dasar manusia, tak pernah puas ....