Thursday, May 22, 2014
Kemala
Sebuah artikel baru di majalah New Scientists, "Can men and women be friends?" Seorang teman pernah melontarkan pertanyaan itu padanya dan saat itu ia dengan yakin menjawab bisa meski sulit. Dan nyatanya memang sulit untuk mempertahankan pertemanan di saat yang lain menginginkan lebih. Mungkin ia harus lebih peka terhadap perasaan orang lain dan tidak hanya menerima semua perhatian tersebut tanpa prasangka. Di sisi lain, ia lelah dengan segala sesuatu yang tak pasti. Kalau suka bilang, kalau tidak maka ia akan menganggap semua kebaikan itu sebagai bagian dari menjadi manusia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...
5 comments:
aku jawab: nggak bisa, bun
kenapa? pengalaman :p
haha, iya san. kayanya susah banget emang. dulu juga nyoba gagal dan hubungannya jadi aneh banget
i hope he proposed me once more ... #tamparbolakbalik
Apakah ini maksudnya laki-laki dan perempuan tersebut berada dalam friend zone? Seperti kata-kata pada sebuah tugu suatu kampus, "Sekali teman tetap teman"...
dari pengalaman sih friend zone-nya selalu jadi berantakan. kecuali kalau salah satu udah ada yang punya, tapi jadinya juga ngga temen banget
Post a Comment