Tuesday, June 30, 2015

Kemala

"Rangga ..."
"Eh Kemala, apa kabar? O iya perkenalkan ini istri saya, Kinanti"
"Kinan," ucap gadis berambut panjang itu sambil menjabat tangan Kemala.
"Mala," balas Kemala.

Kemala terus memutar adegan tadi siang. Ia merasa bodoh. Tak seharusnya ia menyapa Rangga. Tidak tanpa seseorang di sisinya. Tidak karena ada perempuan lain di samping Rangga. Tidak karena merasa terlihat sangat bahagia bersama. Seharusnya ia diam saja tadi siang tapi mulutnya bereaksi lebih dahulu dari otaknya.

Ia bodoh. Titik.

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...