Sejak pertemuan dengan Rangga dan Kinanti, Kemala tampak menjaga jarak. Ia masih menjawab semua pesan-pesannya, namun jawaban itu lebih terdengar sopan alih-alih hangat. Haruskah ia mengkonfrontasi Kemala mengenai hubungannya dengan Rangga? Tapi kalaupun Kemala mengakui hubungan mereka, lalu apa? Marah, kecewa, cemburu? Kemungkinan terakhir membuatnya tak nyaman. Bagaimana mungkin ia bersaing dengan bayangan?
Salah satu yang membuatnya tertarik dengan Kemala adalah kontradiksi. Tapi ketika ia menjadi bagian dari kontradiksi itu ia merasa tak siap. Ia tak biasa dengan sisi kelam ini. Sunyi yang membentang antara ia dan Kemala, membuat Ikra bertanya-tanya kemana hubungan mereka akan bermuara. Ia bisa saja bertanya, tapi ia takut untuk mendengar jawabannya.
No comments:
Post a Comment