'Darn you memory, why do you keep on repeating the good bits?'
Tuesday, July 26, 2016
Kemala
Belum sempat ia mengaduk-aduk tasnya untuk mencari bolpen, Rangga menyodorkan bolpennya. Kemala mengambilnya, menuliskan sebait kalimat dan mengembalikannya pada Rangga tanpa saling menatap. Keduanya tersenyum. Kemala merasa pipinya menghangat. Entah kenapa, Rangga seolah tahu apa kebutuhan Kemala tanpa ia harus meminta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...
No comments:
Post a Comment