Saat orang dapat lekat dengan sebuah tradisi, ada sebuah rasa yang menganga, dimanakah akarku? Guruku bilang, aku anak globalisasi, akarku adalah tanah dan jiwaku adalah mentari. Namun saat tiba manusia bercerita tentang sebuah keakraban dengan tradisi, saat bahasa menjadi perekat, aku hilang dalam sejarah. Hibrid, campuran atau apalah orang menyebutnya, kadang membuatku gamang. Siapakah aku?
No comments:
Post a Comment