Monday, December 06, 2004

Kuliah

Akhirnya bisa juga agak serius kuliah. Ternyata cukup mengasyikkan juga, itung-itung mensinergikan visi. Abis, segala kerjaan kayanya makin lama makin ngga jelas juntrungannya, bukan karena ngga serius(yah mungkin sedikit ngga serius) tapi ada saat-saat dimana segala hal yang sedang berlangsung terasa salah. Lalu dari titik itu mulailah beribu-ribu andai, andai aku bukan anak math, atau ITB, tapi masuk jurursan sosial di UI pula. Bukan masalah jurusan atau universitas sih, tapi bagaimana kondisi. Atau sebenarnya ini hanya masalah komitmen. Ada temen yang bilang, aku menantang semua bentuk struktur. Kalau parameternya os, kaderisasi atau apapun namanya mungkin emang iya. Tapi aku sering melakukan pembenaran bahwa saat ini aku belum menemukan legenda pribadiku. Still looking for it...

2 comments:

imponk said...

duduk di satu kursi lebih enak daripada duduk di dua kursi, hehe.. malah2 bisa jatuh

Yentri Marchelino said...

Kuliah itu menyenangkan loh. U don't know what u have 'til it's gone. Ketika sekarang aku dihadapkan pada kehidupan riil masyarakat, banyak rasa 'menyesal' yang menyeruak. Kenapa dulu ngga mempelajari hal ini dengan sepenuh hati, kenapa dulu ngga mendalami hal itu dengan sungguh2.. Lupa itu memang wajar, karena itulah fitrah sebagai manusia. Tapi jangan sampai kita lupa cara belajar, lupa cara berinteraksi dengan orang lain, lupa cara menjalani hidup sesuai dengan keinginan-Nya..
Hiks.. If only I could turn back time!
Take care ya.. Uhibbuki fillah, ukhti.

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...