Tuesday, December 15, 2009
Salah Tempat
Jika tak suka bilang. Dan memang itu sudah aku lakukan, kemarin. Ini bukan masalah bisa atau tidak, tapi pilihan. Setelah mencoba mengerti, membaca beberapa referensi, aku sampai pada titik nol satu, biner.
Ah entahlah, tidak mau memutuskan terlalu cepat ...
Saturday, December 12, 2009
Enschede
"No, not yet. I just read that I will have to teach. I don't know whether it include the 20% part or not."
"Well, I heard you have talk a lot through emails. If you want me to be involved, you have to include me into the conversation."
I don't why he is very enthusiast on me. The other thing surprised me is when my co-supervisor told me that she already heard good things about me. Well, I prefer to be the underdog rather than someone great. I'm a perfectionist. I already have a publication, but it is easier to do things based on what I liked and try everything without afraid on what people are going to think about me.
So until now, I still don't know what my supervisor is thinking about me. I guess he put a little too much expectation on me. But as my co said, by making paper I can get his heart, and women have to learn how to get men's heart :)
Wednesday, December 09, 2009
Ketika Chaos Merindukan Chaos
Senada awan yang tak kunjung bergerak. Mencurahkan hujan atau hanya memamerkan abu dari pagi hingga petang. Hari berlalu dengan kejadian-kejadian kecil yang penuh dengan kesendirian. Kalau dulu aku menikmati perjalanan sunyi dari satu tempat ke tempat lain, sekarang aku mulai merindukan cengkarama dan gosip. Ya, aku merindukan in-efisiensi. Kala semuanya dilakukan atas nama produkstivitas, kemanusiaan kehilangan makna.
Tentu saja ada teman di kampus. Sangat menolong adalah istilah yang tepat. Tapi hangat kadang tak didefinisikan dengan bagaimana efektifnya sesuatu bekerja. Ada berbagai hal clumsy yang mengundak gelak atau hanya menjadi penanda identitas. Tak seragam. Tak salah. Hanya berbeda.
Perjalanan Sunyi
pada hiruk pikuk ketawa
segala canda
kehangatan keluarga
dan kemudian mencoba mere-definisikan semua langkah yang mengantarkan aku pada sebuah titik mula. kesempatan yang memberikan aku kesempatan untuk menentukan apa inginku dan bagaimana semua akan dijalankan. orang-orang baru. regularitas baru. keindahan baru. dan kebaikan baru.
Tuesday, November 24, 2009
Bicara Tentang Hati
membawa angan jauh melayang
meninggalkan kenangan tak lekang
Monday, November 02, 2009
Memilih
Mungkin beda dengan komitmen. Aku telah memberikan kata-kataku dan sejak itu sebuah mantra telah membelenggu. Karena itu kata menjadi mahal.
Friday, October 23, 2009
Thursday, July 30, 2009
Cinta
Wednesday, July 15, 2009
Jika
Hidup menawarkan ingatan abadi,
akankah kau berkata ya?
Jika
Kau mampu membaca pikiran,
akankah kau memilih tahu?
Jika
Waktu memberimu kebebasan,
akankah kau berbalik arah?
Sunday, June 28, 2009
Melampaui Baik & Buruk!
Seketika argumen runtuh
Lupa kenapa perdebatan bermula
Lupa apa yang berbeda
Sunday, June 21, 2009
Irisan!
Senang dengan dunia yang tersenyum :)
Monday, June 01, 2009
Legenda Pribadi
Namun di balik dunia yang hanya menawarkan warna ceria tersebut kini mulai menyibak duka. Kehilangan, kesedihan, kegagalan, dan jarak. Bagaimana hal tersebut mampu meluluhlantakan semua yang pernah ada. Tapi ini kehidupan, di kala semuanya tampak suram, senantiasa ada sepercik sinar yang menjadi tanda bagi harapan. Sebuah celah yang menyiratkan lalu tak prnah sepenuhnya musnah. Segala kebersamaan itu tak pernah sia-sia. Di kala kau membutuhkan bantuan, akan ada orang-orang bisa diandalkan. Kadang bahkan permintaan itu seperti sebuah oase di tengah ladang gersang. Kala kau merasa dunia tak membutuhkanmu, sebuah harapan yang diletakkan ke atas pundakmu menjadi berkah. Kau berharga!
Aku pikir itulah kehidupan. Gelap bukanlah lawan dari cahaya, melainkan ketiadaan. Satu spektrum. Untuk dapat memahami kehidupan kau harus melewati semuanya...
Thursday, May 21, 2009
Abu-abu
Mencoba tak memihak tapi terjepit di tengah
Satu bahagia lainnya derita
Mendengarkan tapi jadi kacau sendirian
Bosan jadi abu
Mencoba damai namun apa boleh dikata
Dua insan telah memilih jalan berbeda
Apalagi yang bisa dilakukan?
Abu-abu...
berarti hangus menjadi abu?
Thursday, May 07, 2009
Rangga
Untuk kali ini saja, ia ingin tak selalu mengikuti ingin tahunya. Bagaimana munkin ia hidup dengan mengetahui bahwa satu-satunya cara untuk membuktikan cintanya adalah dengan pergi? Kesadaran itu mengantarkannya pada ingatan beberapa waktu silam. Saat ia tertawa ketika ada yang mengisahkan cinta platonik. Cinta terlalu egois untuk berjarak. Nol atau satu. Memiliki atau lenyap. Tanpa kenangan ataupun hubungan yang harus dipertahankan. Namun kini ia memilih setengah. Mengawasi dari jauh, memastikan bahwa Kemala baik-baik saja tanpa wujud. Satu-satunya penebusan akan apa yang telah dilakukannya.
Sayang ini bukan fiksi. Penafian diri karena tak bahagia bersama. Ada kisah yang terus berjalan meski tak dituliskan. Kalau dulu ia berhasil sembuh dengan keyakinan akan memperoleh Kemala kembali, maka kini ia hidup untuk menyembuhkan candu yang bahkan nyaris membuatnya gila: Kemala.
Mungkinkah luka yang telah menganga lebar bisa disembuhkan? Ia berharap bisa. Andaikan ia bisa menebus semua tangis dan waktu yang hilang itu, ia akan melakukannya. Tapi hati tak mengenal perhitungan matematis bukan? Kau tak bisa berjanji akan menaklukan bumi dan berharap mendapatkan sebuah hati sebagai balasan. Ia berharap dapat mengulangi semuanya dari awal. Tanpa zat terkutuk. Tanpa pemberontakan. Hanya sebuah irisan yang mengantarkan Kemala yang usai dengan pencariannya dan Rangga yang telah menemukan semesta hidupnya. Kembali.
Saturday, May 02, 2009
Ketika Chaos Merindukan Order
Mengharapkan orang lain mengerti berarti membiarkan ia larut dalam nyaman. Sesuatu yang mungkin akan menghancurkannya dalam waktu panjang. Bom waktu telah dijalankan dan tak ada jalan untuk kembali selain pergi.
Hanya ada dua pilihan: menjalani kondisi yang tidak menguntungkan ini dengan menggerutu sepanjang hari atau mencari segala hal menyenangkan yang membuat kuat. Pilihan kedua ternyata mengantarkannya pada jejaring padat di luar orang-orang yang berada di sampingnya selama ini. Orang-orang yang mendengarkan mimpi dan menyemangatinya untuk hal itu...
Tersesat? Salah tempat?
Wednesday, April 22, 2009
Bersama
tak berarti harus sama
Kau dengan biasamu
dan aku dengan biasaku
Memutuskan bersama...
tak berarti harus satu warna
Senangmu yang bising
dan aku yang hening
Memutuskan bersama...
tak berarti harus selalu bahagia
Mengerti dengan memberi jarak
agar kembali semarak
Memutuskan bersama...
berarti belajar berbagi
Mendefinisikan ulang kenyamanan
dengan memahami
Sunday, April 05, 2009
Belajar Menjadi
Ketika seorang dihakimi atas realita, peluh kehilangan makna. Keping-keping kehidupan mewujud dalam kanvas dua-dimensi, tanpa waktu dan emosi. Lalu dimanakah proses kemanusiaan terjadi? Layaknya sebuah kehidupan yang dilipat dalam sebuah kilatan kamera, ia kehilangan banyak ragam. Identitas tak menjadikan seseorang asing dengan yang lain, sebaliknya ia akan menciptakan sebuah simfoni. Layaknya lagu yang disusun oleh satu nada, ia hanya akan menjadi sebuah lagu datar, namun dengan perpaduan beragam nada, ia akan menjadi mahakarya.
Belajar berbaur. Bukan dengan menafikan diri, namun dengan menyadari bahwa semua memiliki posisi istimewanya masing-masing. Bagian dari legenda dunia yang menunggu untuk diwujudkan.
Thursday, March 26, 2009
Kepada Seorang Kawan

Kawan, apa yang akan kau pilih? Hidup penuh dengan keajaiban atau membiarkan semua berlalu begitu saja? Satu senyum bisa mewarna menjadi berbagai rupa bagi pemilik imaji. Sebuah tanda kebaikan yang tak pernah lekang. Tanda pengertian lintas bangsa, dan pemahaman bahwa manusia sama. Aku tahu, kau mungkin akan mengungkapkan seribu satu cerita pilu penuh duka, kisah-kisah yang akan membuatku berurai air mata, tapi dibalik itu semua ada sayang mengemuka. Tekad untuk membuat perubahan meski itu hanya sesederhana mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan atau membuang sampah pada tempatnya.
Hal-hal yang terlihat muskil bisa terjadi kalau kau percaya pada keajaiban. Tentu saja kau tak mengharapkanku untuk mengubah setangkai mawar menjadi kelinci bukan? Tapi keajaiban sayang yang merupa dalam detil kehidupan mampu membuat harimu menjadi begitu menyenangkan. Sapaan hangat di pagi hari, ucapan terimakasih disertai senyuman penuh pengertian membuat hidupmu berarti meski tugas-tugasmu masih tetap menumpuk.
Kau tentu pernah mendengar kisah orang yang dikejar anjing bukan? Ketika itu, orang bisa lari dengan sangat kencang. Begitu pula dengan keajaiban sayang, meski kerjaanmu tak berkurang, namun langkahmu menjadi kian ringan. Dan perasaan itu tak mengenal batas. Kau bisa berhubungan dengan orang yang jaraknya ribuan kilometer dan tetap memperoleh perasaan hangat itu menyelusup ke dalam hatimu. Kau tak perlu memiliki warna, bentuk rambut yang sama untuk merasakan itu. Ada hal-hal natural yang bisa kau rasakan tanpa mengucapkan sepatah kata. Konyolnya, ketika aku menggunakan bahasa tangan di depan telepon untuk menjelaskan suatu konsep dengan bahasa Inggris, yang muncul ada tawa karena tersadar gerakan-gerakan itu tak ada gunanya.
Mengapa perbedaan itu ada? Itu pertanyaan yang sering kali kau ajukan padaku. Kenapa harus ada negara maju dan negara berkembang. Kenapa ada anak-anak yang bisa bersekolah sementara yang lain harus berpeluh seharian di jalanan. Ingin aku mengatakan bahwa tugas kitalah untuk membuat perubahan. Usia muda dengan semangat menggebu-gebu dan siap untuk menghadapi dunia. Tapi di sisi lain, perbedaan itu mengajari kita untuk memiliki kasih. Berderma, bersyukur, dan bangun tiap pagi dengan semangat untuk memberikan yang terbaik untuk dunia ini. Karena dalam keberuntungan yang mengalir dalam nadi, ada evolusi dunia yang memungkinkan semua terjadi. Kau tak pernah sendiri.
Rasa syukurlah yang menjadikan manusia utuh. Tiap langkah menyublim dalam sebuah tujuan, bukan untuk membuat sebuah revolusi, tapi untuk menyumbang kebaikan dari kondisi yang ada. Berbaur dan berbagi.
Wednesday, March 25, 2009
Sunday, March 22, 2009
Cukup
a. Ketika waktu tidur terpotong
b. Ketika badan mulai terasa tidak enak
c. Ketika sudah melewati batas bekerja 8 jam per hari
d. Ketika sudah tidak ada waktu untuk membaca komik, ngeblog, dan email
e. Ketika apa yang dilakukan tidak sesuai dengan prioritas
Tapi kenapa ketika sibuk malah intensitas nge-blog meningkat ya?
a. Karena waktu di depan komputer bertambah
b. Karena nge-blog merupakan sarana untuk mencari ide
c. Untuk menambah deret pekerjaan
d. Karena mencari simpati (halah)
e. Karena kreativitas dan analitik berada dalam satu folder di kepala
Rehat Mikir?
12 tugas baca paper mahasiswa
1 kuestioner
1 guidelines
1 acara reuni
1 PR artikel
1 deadline
2 laporan
dan beberapa urusan administratif mengenai kepastian kuliah tamu, persiapan kuliah lapangan...
Yeaa.... everything is under control
Wednesday, March 18, 2009
Monday, March 16, 2009
PhD Wannabe & Mimpi

Sudah setahun ini aku mencoba melanjutkan studi ke Belanda, dan selama setahun itu pula aku mendapat pertanyaan yang berdengung bagai nyamuk di kupingku: kapan berangkat? kapan pengumuman? Pertanyaan-pertanyaan tanda peduli yang jika diungkapkan terlampau sering jadi terasa menyebalkan. Seperti gatal, yang ketika digaruk kian bertambah.
Setelah surat penerimaan dari universitas yang aku tuju untuk program doktoral, semua seperti berjalan perlahan. Fragmen-fragmen terpampang dalam kehidupan yang berjalan lamban. Formulir beasiswa yang dikirimkan profesorku terhambat karena aku tak punya tempat bermuara. Tak ada jaminan juga berarti tak dapat surat rekomdasi, syarat yang diperlukan untuk mendapatkan beasiswa. Jika kesal, biasanya aku melampiaskan semua kegundahanku pada profesorku, dan ia seorang pendengar yang baik. Tak surut menyemangatiku untuk terus berusaha.
Tapi di saat rendah, aku merasa semua perjuangan ini terus menghadapi jalan buntu... Berapa lama lagi aku akan memberi kesempatan sebelum menjadi lebih realistis?
Thursday, March 12, 2009
Senyum
1. Baru dapat undian berhadiah
2. Teringat suatu hal yang lucu
3. Lainnya
Entah kenapa alarmku berbunyi dan bukannya sembunyi, aku malah penasaran.
Huh, dasar Mephistopeles!!!
Wednesday, February 18, 2009
Menunggu
Monday, February 09, 2009
Kebaikan
satu kebaikan pada diam
satu kebaikan pada riuh
satu kebaikan pada nyaman
haruskah mencintai segala?
Sunday, February 08, 2009
Sejarah
Agar khilaf tak berulang
Agar korban menjadi pahlawan
Agar kehidupan menuju kebaikan
Wednesday, February 04, 2009
Menyembuhkan Luka
Terimakasih karena mau menjawab segala resah yang mungkin menyebalkan.
Monday, February 02, 2009
Zombie
Friday, January 30, 2009
Monday, January 26, 2009
Peluang
NB: Yuti..yuti pantes aja statistik kamu jelek ;p
Saturday, January 24, 2009
Hitam/Putih
Konsisten baik.
Konsisten peduli.
Lalu kenapa jatuh hati pada roller coaster?
Wednesday, January 21, 2009
Kotak Pandora
Biarlah tergeletak dalam sel abu-abu
Menunggu waktu
Menghapus tahu
Sunday, January 18, 2009
Tabir
Bagaimana seseorang bisa hidup dengan keyakinan seperti itu? Mungkin tiap kehidupan memiliki makna kebaikannya sendiri. Proses menjadi insan yang lebih baik, berjuang untuk sesuatu, tapi dengan mengorbankan orang lain, rasanya selalu menyedihkan. Sampai batas apa seseorang bisa dikatakan berjuang atas nama keyakinan dan menjadi jahat?
Aku menemukan bentuk-bentuk lain dari perang. Kondisi samar yang sarat akan ambisi. Berada di dalamnya terasa sedikit menyeramkan. Tapi aku mencoba memahami, berada diluar penilaian baik atau buruk, hanya mencoba memahami mengapa jalan itu menjadi pilihan.
Menatap Lalu
Apa yang terjadi jika dulu tak memilih?
Jalan cerita apa yang akan mewujud
Akankah rehat pada suatu titik?
Tuesday, January 13, 2009
Mencandu Ilusi
Hingga keledai pun berhenti tertawa
Sudah terlalu sering terjerembab
ke lubang senada
Nyata merupa dalam imaji
Menjadikan segala tak berarti
Ingin berkata, "Kau jahat saja"
Namun tak kuasa jika terjadi
Berharap berhenti
Mencandu ilusi
Saturday, January 03, 2009
Jengah
Ketika kau menanyakan dia padaku
Pertama, aku bukan juru bicara
Kedua, kau dan dia punya suara
Lalu kenapa ada ketiga?
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...