Saturday, September 21, 2013

Kirana

Sendiri. Lagi. Dua minggu pertama terasa sulit. Namun menginjak minggu ketiga tidak menghubungi Rangga terasa biasa. Ia bisa kembali menjadi dirinya yang dulu. Mandiri tanpa selalu berharap teleponnya berbunyi. Genap dua bulan sudah ia tidak berkomunikasi dengan Rangga. Satu bulan silam pesan Rangga bisa ia jumpai dimana-mana. Pesan singkat, suara di mesin penjawab, surat di kotak surat apartemennya hingga pesan dari teman sekantornya. Berhubungan dengan Rangga seperti bermain yoyo, pikirnya. Tarik ulur hingga ia lelah. Tiap kali ia membuat jarak, tiap kali pula Rangga menggila. Dan tiap kali ia melunak dan luluh, Rangga mulai menjauh.

Mungkin mereka memang tidak ditakdirkan bersama. Mereka berdua memiliki masalah dalam komitmen. Tiap kali hubungan mereka menjadi serius, pasti ada yang lari ketakutan ...

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...