Saturday, August 30, 2014

Tiket ke Jakarta

Akhirnya aku membeli tiket ke Jakarta. Berat rasanya untuk menuliskan tiket pulang. Selama lima tahun terakhir, aku selalu merasa pulang adalah ke Belanda. Perasaan yang membuatku tak pernah merasakan homesick. Perasaanku campur aduk. Di satu sisi, aku merasa senang untuk bertemu kembali dengan keluarga dan teman-temanku. Di sisi lain, aku takut aku akan kehilangan diriku. Dan perasaan terakhir lebih dominan.

Bahagia muncul dengan beragam rupa. Seseorang tak bisa bahagia kalau menginginkan segala sesuatunya sama tiap kali berpindah tempat. Dan aku harus menemukan kembali bentuk kebahagiaanku di Indonesia. Harus belajar menikmati orang tidak menepati janji, terlambat ataupun asap knalpot. Belum lagi basa basi yang kadang membuatku kehilangan kesabaran. Memikirkannya saja membuatku mulas.

Mungkin aku akan merindukan hari-hariku menjadi vegetarian. Makan sayuran dari kebun sendiri. Guru yoga-ku dan terutama teman-teman kantor yang sudah seperti keluarga. Ruangan kantor yang nyaman penuh dengan peralatan berkebun, boneka dan baju kotor sesudah olahraga.

Aishhh, tak baik pagi-pagi diisi dengan energi negatif.

3 comments:

Pecintalangit said...

Jadi udah kelar S3-nya? Congratz....

Then welcome home :D

Cheshire cat said...

beluuum, rencana kelarnya November akhir nanti. Mohon doanya ;)

Anonymous said...

Konon 'rumah' itu jodoh-jodohan. Jadi ya pilih saja yang cocok, jangan yang buat mulas he..he.. Tapi di mana pun hati singgah, semoga ilmu manfaat. :D

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...