Pagi itu Banyu mengirimkan pesan singkat kepada Kemala tentang obrolannya dengan Rana menjelang tidur kepada Kemala. Tentang janji Banyu untuk mengenalkan Kemala pada seseorang. Dalam satu dekade irisan kehidupan mereka, Banyu tahu mengenalkan Kemala pada seseorang tanpa aba-aba hanya akan berakhir dengan petaka. Ia menghargai Kemala bukan saja sebagai teman Rana tapi juga seseorang yang ia pedulikan. Ia mengajak Kemala untuk bertemu di cafe.
"Hai La," sapa Banyu sambil memeluk Kemala singkat.
"Mau pesan apa?"
"Biasa, salad ikan dan air mineral," jawab Kemala sambing nyengir.
"Ok, aku juga seperti biasa. Nasi oncom."
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Kemala mendengarkan cerita Banyu tentang keinginan Rana.
"Kamu ingin aku bagaimana La? Meski aku sudah janji pada Rana, aku tidak akan melakukan apapun yang tidak akan membuatmu nyaman," ujar Banyu.
"Thanks, Banyu. I am sorry you have to be in the middle of this."
Kemala dan rasa groginya. Tiap kali Kemala merasa grogi atau ingin menghindar dari sesuatu, ia menggunakan bahasa Inggris sebagai pelarian. Bahasa itu seolah memberinya kekuatan untuk mengungkapkan pikirannya. Dalam salah satu percakapan mereka, Kemala bilang kalau bahasa itu bagian dari persona manusia. Ketika ia berbicara dalam bahasa Indonesia, ia mengikuti budaya bagaimana bahasa itu digunakan. Bagaimana ia akan lebih menerima apa yang diharapkan orangtuanya dan kerabatnya, tapi ketika ia menggunakan bahasa Inggris, ia seolah memasuki dunia berbeda, yang membolehkan ia menyukai dirinya sendiri.
Bagi Kemala, Indonesia itu rumit. Manusianya banyak yang terperangkap pada rasa bangga dan kebersamaan. Sedangkan ia lebih tertarik pada rasa bahagia. Bagaimana seseorang mengijinkan orang lain untuk masuk kedalam kehidupan mereka ketika diundang dan tidak melalui otoritas.
"No, I am the one who's sorry. To interfere your life like this."
"Jadi stok kamu siapa saja?" tanya Kemala.
"Ahaha, well, kamu mau orang korporat, NGO atau akademisi?" Senang karena Kemala sudah mendapatkan sense of humor-nya kembali.
"Aku ngga tahu, Banyu. Salah satu alasan mengapa aku selalu menolak diperkenalkan dengan seseorang adalah karena aku merasa ada kewajiban untuk menjadi baik. And I hate myself for that. For knowing what people expect from me, how I'll feel bad if I let them down and how I start to become nice and the other person will start to grow his expectation on me."
"It does not need to be that way, La. You can speak of your mind just like you did before. Or if you afraid with the social ties, you can try speed dating. Meet number of person in one dinner where the mechanism is basically to filter the one you like and dislike."
"It actually does not sound bad."
"Great, mission accomplished then."
No comments:
Post a Comment