Sunday, March 22, 2020

Kaila

"Dimas ..."
"Eh Kaila, kok bisa ada di sini?"
"Aku lagi bantu bosku, kebetulan dia jadi salah satu penanggungjawab di seminar ini. Nice to see you again."
"Likewise, I like to catch up with you later. Sekarang aku harus beresin ini dulu," ucap Dimas sambil membawa beberapa poster.
"Sure, see you later Mas."

Kaila menarik napas lega. Ia tak tahu berapa lama ia bisa menjaga wajahnya tersenyum tanpa rasa canggung. Pertemuan terakhir mereka di Jakarta tak berjalan lancar dan sekarang mereka bertemu lagi di Paris, kota yang selalu jadi pelarian Kaila tiap kali ia penat dengan kesehariannya di Belanda.

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...