Monday, September 06, 2004

Kontinu dan Diskrit

Hmm.. pagi-pagi udah dapet temen diskusi. Tapi sebenernya kata diskusi juga memiliki tendensi khusus, apa batasan antara diskusi dan ngobrol. Wah, males banget pagi2 udah ngomongin definisi. Nah, tadi via messenger, saya ngobrol tentang kontinu dan diskrit. Ngga asyik kalo terlalu teoritis, jadi bagaimana kita memandang kehidupan? Pasti kontinu kan, kejadian-kejadian yang saling mengait membentuk sebuah peradaban. Bagaimana kalau kita mengambil sekelumit waktu dan mulai membuat target-target dalam kurun waktu tertentu? Apakah dengan demikian kehidupan berubah menjadi diskrit, seperti sebuah model matematis yang dimasukkan dalam program dengan pendekatan tertentu? Tampaknya ketika kita mulai membuat batasan2 tanpa kita sadari, semua berubah menjadi parsial, aku kamu, sekarang-masa lalu, dan kemudian holistik berubah menjadi sederetan pendekatan yang diklaim sebagai representasi kenyataan.

1 comment:

Anonymous said...

bagus

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...