Friday, September 23, 2005

I Hate You Then I Love You

I'd like to run away from you
But if I were to leave you I would die
I'd like to break the chains you put around me
And yet I'll never try

No matter what you do you drive me crazy
I'd rather be alone
But then I know my life would be so empty
As soon as you were gone

Impossible to live with you
But I could never live without you
For whatever you do / For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

You make me sad
You make me strong
You make me mad
You make me long for you / You make me long for you

You make me live
You make me die
You make me laugh
You make me cry for you / You make me cry for you

I hate you
Then I love you
Then I love you
Then I hate you
Then I love you more
For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

You treat me wrong
You treat me right
You let me be
You make me fight with you / I could never live without you

You make me high
You bring me down
You set me free
You hold me bound to you

I hate you
Then I love you
Then I love you
Then I hate you
Then I love you more / I love you more
For whatever you do / For whatever you do
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you

I never, never, never
I never, never, never
I never, never, never
Want to be in love with anyone but you
But you

NB to aksara'ers: ckakakaka... bukan takut, tapi menunggu saat yang tepat. Meski sekarang pilihan itu kian sulit....

8 comments:

za said...

Ayu Ti, yakinkan langkah. Keluar dari zona aman. Dunia masih terlalu luas, jangan kemudian berhenti dan merasa puas.

Unknown said...

Hm..., hm..., hm...

Ini toh postingan 'heboh' itu? Yah, saya sendiri--setelah bisa keluar dari kungkungan yang sama seperti Teh Yuti-- berpikir kalo saya seharusnya gak terpaku pada satu atau beberapa orang untuk mengaktualisasikan diri.

BTW, mau kutipan yang bagus? Ini nih. Mumpung baru 13 jam yang lalu saya ketik:

"Why, do u think, people get married?"
"Passion."
"No."
"Then why"
"Because we need witness to our lifes. There's billions of people in this planet. I mean, what does any one lifes really mean? In marriage, you're promising to care about everything. The good things, the bad things, the terrible things, the mundane tihngs. All of it. All the time, every day....

You're saying, 'You're life will not go unnoticed, because i'll notice it. Your life will not go unwitnessed, because i'll be your witness'."

Quoted from Shall We Dance?. Richard Gere, Susan Sarandon, Jennifer Lopez.

za said...

Ah, gak juga ah Les. Menikah lebih dari sekadar itu.

Beyond
Beyond
and Beyond

Cheshire cat said...

Ngomongnya serius banget:D Aku jadi ingat salah satu cerita Gibran, menemukan pasangan jiwa seperti dua burung yang tengah terluka kemudian mempapah satu sama lain, karena itu pula menikah disebut sebagai menggenapkan setengah dien... karena saat itu penyempurnaan bukan lagi masalah aku dan kamu, melainkan menjadi padu...

za said...

Kalau shalat lima waktu itu sempurna agama, jadi kalau sudah menikah: menyempurnakan 1/2 agama berarti shalatnya tinggal 3 waktu.

He...he...becanda Ti. Dapat lelucon waktu temenku dulu di Jogja, nikah.

Apakah kedua burungnya harus terluka dulu, baru kemudian bertemu?

Cheshire cat said...

Arti terluka mungkin karena ketika seseorang memutuskan menikah, ia mengakui ketidaksempurnaan/kerapuhan dirinya... sehingga untuk bangkit ia memerlukan orang lain yang dapat menopangnya untuk meneruskan hidupnya...

Unknown said...

Waaaaaaaaaaah, bukan gitu maksudnya.

Justru maksud dari kalimat di film itu adalah 'untuk menikah yang dibutuhkan itu tidak sekedar cinta'. Malah lebih dari sekedar cinta. Ya seperti kata Zaki, beyond, beyond, and beyond...

Menurut ales sih, kalimat itu menyentuh sekali.

Anonymous said...

Hihihi...seru juga, maaf ya kalo tiba-tiba ikutan nimbrung...cuma aneh aja, apa yang mbak ales ketik dan kutip itu, saya kerjakan juga...hihihihi...maksudnya, saya ketik juga di blog saya...suatu 'kebetulan' bisa sangat membingungkan ya?

nb: kebetulannya pake tanda kutip, karena saya gak pernah setuju dengan kata KEBETULAN.

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...