Thursday, June 01, 2006

Bolpen Merah

Huhuhu.. tulisan bolpen merahku ngilang, nulis ulang ngga mood. Intinya, aku jadi meriksa PR anak-anak.

Hihi... pake bolpen merah
Hihi... ngasih angka
Hihi... ternyata meriksa juga ada seninya
Hihi... rasanya keren sekali

5 comments:

arifin said...

'kekuasaan' selalu terasa mengasyikan bukan? hue..he he... ati2, ntar mabuk loh mbak!=P

Anonymous said...

Yup, baru skala kecil aja, 'aura'nya udah terasa. Bagaimana nasib tangan orang ada di genggaman. Hmmph... latihan awal

-yuti

Anonymous said...

lho udah jadi guru?

Anonymous said...

Belum, belum jadi guru, tapi jadi asisten dosen, trus kemarin mulai meriksa PR. Karena baru oengalaman pertama, sebelum meriksa, aku diliat cara nilainya gimana. Jadi semoga ngga ada yang terdzalimi, pengalaman meriksa PR-ku yang pertama

-yuti

Anonymous said...

lho?
emangnya ada rencana untuk
lanjut berguru?

ku pikir sepotensimu
banyak hal lebih yg bisa dilakuin,

walau,
berguru pun juga udah hal besar,

hmm...

mungkin dua2nya?

manusia dibikin untuk
mengabdi, pada sang Pencipta,

manusia dibikin untuk
terus mencipta,
mencipta mamfaat buat sebanyak hal,

dei
-=-

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...