Friday, August 24, 2007

Jejaring Aktor: Kasus Acara Film

Fyuuhh H-4, dan ketegangan pun meningkat. Di sisi lain, sudah ada beberapa pihak yang memberikan kepastian dana, memasukan makalah, dan kemajuan-kemajuan teknis di hari H, jadi meski sedikit tegang, sibuk muter-muter kota Bandung, dan ngoprek model sistem dinamik, semuanya berjalan cukup baik. Hal yang menarik adalah melihat dinamika jejaring dalam mendukung kesuksesan acara ini. Mulai dari penelusuran nomor-nomor hp, tanggapan dari beragam pihak terhadap kemajuan acara, dan dukungan moral.

Well, sebagaimana fenomena sosial lainnya, analisa menjadi menarik saat terjadi krisis. Krisis ini terjadi ketika salah seorang narasumber menyatakan tidak bisa hadir. Persiapan pemasangan spanduk, penyebaran undangan, dan yang terutama menyiapkan pembicara pengganti yang kurang lebih dapat menyampaikan materi dengan tema serupa menjadi urgen. Dari sana mulailah penelusuran relasi-relasi yang dapat memberikan no kontak yang diinginkan. Target pertama memiliki derajat keterpisahan dua, itupula dihubungkan dengan orang yang baru minggu lalu aku kenal. Sedangkan target lainnya memiliki derajat keterpisahan 3. Yang pertama Rini, yang kedua mba Maria(super helpfull dan very sweet), dan baru yang terakhir baru targetku, salah seorang wartawan senior Kompas. Kedua target memberi tanggapan positif atas acara ini, meski karena pemberitahuan yang mendesak, salah seorang sudah menyatakan tidak bisa hadir, dan yang satu lagi BERSEDIA, hipiii.

Kuat lemahnya relasi juga bisa dilihat dari besarnya kepentingan, dan perantara yang ada. Dalam acara ini, perantara yang terlibat adalah dana, dan makalah. Dana dan makalah menyatakan kepentingan pemberi sponsor/pembicara dalam mendukung acara ini. Kesimpulannya, yang paling cepat mengumpulkan makalah adalah yang memiliki kepentingan paling besar dalam acara ini, huahaha. Ngga ding, masalah pemenuhan tenggat bisa juga dilihat dari jejaring yang melingkupinya.

Ketika salah seorang narasumber memiliki akses ke SDM, maka ia bisa mendelegasikan kepentingannya pada aktor lain, sedangkan ada juga aktor yang membuat makalahnya sendiri, dan memiliki antrian makalah-makalah lain. Kalau menggunakan sistem dinamik, relasi ini bisa digambarkan dengan tanda positif-negatif. Akses ke SDM dilambangkan dengan tanda negatif, sedangkan relasi dengan aktor-aktor lain yang juga meminta makalah sebagai tanda positif.

Huahaha, Yuti lagi over loaded teori, dan bahan bacaan, jadi folder di otaknya belepotan:)

3 comments:

Anonymous said...

Mau ada acara film? Dimana&kapan? Berapa harga tiketnya? Boleh jadi incognito?

Cheshire cat said...

Gratis...
Datang aja ke Aula Timur tanggal 28 Agustsu jam 9...

yk said...

haduh yuti...
ngerjain diskusi film aja langsung dianalisa pake teori-teori yang ada.
ck ck..udah kaya pak tasrif kamu ya??
ampun dj...

-yk-

ps; tu kaaan..kamu tu udah cucok jadi dosen SP lagi. jangan suka menyangkal aaah. nanti kena batunya ..
ahaha

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...