Saturday, January 26, 2008

Ketika Chaos Merindukan Order (3)

Masih juga tak mengerti, dan berhenti untuk mencoba memahami. Jalani saja apa adanya, tanpa berharap. Tak baik terlalu mendekat, dengan segala ketidakpastian menghinggap, ucap yang hanya menjadi asa sesaat kemudian lenyap. Seperti asap. Dan memang imaji itu lekat. Aku takkan lagi membaca, mencari algoritma yang dapat membenarkan sikapnya. Bukan tentang baik, buruk, ataupun etika ,hanya karena tak menemukan tempat berpijak. Hanya itu. Cukup untuk menciptakan jarak.

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...