Thursday, March 08, 2012
Tawa
Entah kenapa aku tergoda memasukan namamu ke dalam mesin pencari itu. Hanya ada bayangan samar tentang nama belakangmu yang hingga kini masih sulit kulafalkan dengan benar. Tapi baru berapa huruf aku ketikan, aku sudah bisa menemukan namamu. Begitu melihat wajahmu, aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Alih-alih membuyarkan kenangan yang mungkin salah, raut itu kian menguatkan ingatan tentang bagaimana kau tertawa. Gayamu ketika mendengar musik dari jendela kita atau ketika kau memergogiku sedang meniupkan gelembung sabun di ruangan ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...
No comments:
Post a Comment