Aku baru baca buku Geni Jora. Dan ada sesuatu dalam buku itu yang membuatku gelisah, kenapa dua orang yang saling menyayangi bisa jadi demikian merusak? Seperti kata Shakespeare, “The one you love, is the one you hate.” Kata-kata itu rasanya sangat cocok untuk menggambarkan keseluruhan buku itu. Hubungan labil yang kian merapuh akibat sikap destruktif kedua tokoh utamanya. Aku hanya heran, kenapa seseorang mau melukai dirinya sendiri dengan mengucapkan kata-kata menyakitkan pada orang yang disayanginya?
Apakah aku mulai melakukan identifikasi? Tampaknya hal itu tidak terhindarkan. Tiap kali seseorang membaca buku, ia pasti melakukan perbandingan-perbandingan atas tokoh-tokoh yang ada didalamnya, pantulan jalinan cerita dengan kehidupannya sendiri. Itulah mengapa dalam sastra, ada ungkapan ‘pengarang telah mati.’ Pengarang tak memiliki otoritas atas penafsiran yang tunggal, pembaca memiliki interpretasi personalnya sendiri. Bagiku hal itulah yang kadang membuat sastra jauh lebih menusuk dibandingkan buku-buku teori.
Apakah segala hal yang berasal dari sayang harus berakhir dengan kebencian? Sebuah batasan tipis yang bisa berubah dalam seketika? Hubungan yang begitu rapuh hingga dalam luapan kebersamaan tersimpan benih-benih keterasingan akibat pertengkaran? Hari-hari resah yang terkadang berselimutkan air mata namun disaat yang sama membuat perasaan membuncah? Test-test untuk membuktikan curiga namun sekaligus meluluhlantakkan segala rasa?
Sampai kapan semua itu akan berlangsung? Tawa-tangis, kangen-bosan, percaya-bimbang, berubah terus menerus hingga akhirnya tak ada lagi yakin tersisa. Pijakan yang telah terukir lama sebelum kau memulai ini semua, kini nyaris tak bersisa. Kau hanya mengikuti sedikit antusias yang tertinggal, meski kini kau tak tahu lagi kemana ini semua akan bermuara. Serumit itukah?
Aku lelah, sekaligus marah, tapi lebih lagi, itu hanya sebuah cerita. Kenapa cerita itu mampu menghadirkan gundah? Sepotong ego yang tertohok, permainan yang kini sudah keluar jalur, dan tiba-tiba menjadi tidak lucu lagi? Sebuah kebiasaan akrab yang kini tiba-tiba diluar kontrol?
It's only a book...
No comments:
Post a Comment