Ternyata aku belum bisa menutup mataku begitu saja. Berita yang kulihat malam minggu lalu membuatku gelisah. Apakah tahu lebih baik daripada tidak tahu? Ketika aku nge-sms seorang teman yang biasa kujadikan tempat curhat, tanggapannya dingin. Hahaha... aku jadi teringat ucapan teman, hubungan bekerja menurut teori gravitasi. Kian jauh, maka hubungan itu akan semakin runyam(mana perbandingannya 1/r^2 lagi). Ah, entahlah malam minggu yang gelisah...
Perasaan campur aduk, Ramadhan yang kian dekat tapi aku merasa belum siap ditambah hawa kebencian yang meletup lewat bom Bali II. Seandainya aku bisa memfokuskan diri pada satu hal dan maju dengan itu, tapi hal itu sampai sekarang masih muskil. Padahal dengan menjadi gelisah, keadaanku tak bertambah baik: tidak produktif, bad mood. Ugh... akhirnya aku melakukan apa yang biasa kulakukan kalau lagi kacau: beli buku. Niatnya mau beli buku yang ringan-ringan aja, seperti teenlit atau chicklit. Tapi rasanya sayang juga ngeluarin uang untuk buku-buku kaya gitu. Akhirnya untuk mengalihkan pikiranku dari realitas, aku beli buku Relativitas-nya Einstein. Asyiknya baca buku teori kan biar pikiran bisa beralih dulu dari kondisi riil.
Kenapa sih orang senang banget dengan keributan? Karena benci, kecemburuan, ketimpangan, kemarahan? Aku bingung, heran, marah, sedih, tidak berdaya, entahlah. Aku sendiri ngga ngerti apa yang kurasakan sekarang. Di saat yang sama aku juga memperoleh ucapan yang mampu meredam emosiku, ucapan Ramadhan dari teman-teman. Rasanya seperti oase ditengah segala hiruk pikuk hawa kedengkian. Kalau semua orang saling memaafkan, apa dunia bisa damai ya?
Kadang aku ingin bisa sembunyi dibalik selimut dan melupakan segala hal yang sudah kulihat. Namun aku ngga yakin kalau aku menutup mataku, segala hal yang terjadi diluar akan menghilang. Seperti bulan sedang berada di belahan dunia yang lain, meski keberadaannya tidak bisa kulihat, tapi aku tahu ia masih ada diluar sana, menerangi orang-orang di benua yang berbeda denganku.
Beberapa cahaya bagi pekat jiwaku:
AssWrWb.4 my precious friend: Mohon dibukakn pintu maaf jika ada ucap dan sikap yg tak berkenan.Smoga qta sampai pd Ramadhan dan berkh Ramadhan sampai pd qta.(ales)
Dalam hujan kusaksikan rindu
Dalam malam kudebarkan harap
Dlm hening kutebarkan pinta
agar teretas jalan menuju jannahNya d Ramadhan ini..
maaf lahir batin(adi fi99)
Alunan nada menggema
Getarkan lubuk jiwa
Seiring simponi hati yg merasakan Cinta-Nya...
Marhaban Ya Ramadhan
Semoga jadi yang terbaik dalam hidup kita ;]
Keep Ur Spirit! (yanti)
Ya Allah, aku merasa tak layak menerima segala kasih ini
Khilafku membentang dari terbitnya fajar hingga tenggelam kembali
Tundukku pun masih dipenuhi segala urusan duniawi
Namun cahaya-Mu tak pernah henti kunikmati
NB: terimakasih untuk keluarga, teman-teman yang mengajarkanku melihat kasih-Nya. Hanya kepada Sang Pemilik Kasih kupinta balasan yang terbaik.
1 comment:
Ya Allah, aku merasa tak layak menerima segala kasih ini
Khilafku membentang dari terbitnya fajar hingga tenggelam kembali
Tundukku pun masih dipenuhi segala urusan duniawi
Namun cahaya-Mu tak pernah henti kunikmati
I like this part.
Great piece of writing
Post a Comment