Tuesday, July 04, 2006

Officially Graduate

Pagi itu aku ke kampus dengan langkah bergegas. Jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima, sedangkan menurut informasi dari teman-temanku, sidang akan dimulai jam 8. Sesampainya di jurusan, keadaan tampak lengang. Tak tampak kerumunan anak-anak yang menunggu hasil sidang kelulusan. Jawaban akan keadaan itu aku temukan di secarik kertas yang mengumumkan sidang baru akan dilaksanakan pukul satu siang. Semangat yang meluap-luap karena sebentar lagi aku akan dinyatakan sebagai sarjana, pun harus kuredam selama 5 jam ke depan.

Karena hari masih pagi, aku sempat bercakap-cakap dulu dengan temanku yang juga menyangka sidangnya akan berlangsung pukul delapan. Setelah ngobrol kesana kemari akhirnya kami berpisah jalan. Ia pergi ke arah gerbang depan, sedangkan aku ke tempat kerja di daerah belakang. Keadaan tak berbeda jauh, tak ada seorang pun ketika aku memasuki ruangan. Komputer yang biasa kugunakan pun seolah belum mau meninggalkan suasana liburan. Ia menolak untuk kenyalakan. Pun setelah kususuri kabel-kabel yang menghubungkannya ke sumber energi, dan melihat semua sudah terhubung seperti biasanya. Tak menemukan jawaban, ditambah lagi tak membawa buku bacaan, aku kembali ke jurusan. “Mungkin saja bertemu teman seangkatan,” pikirku sambil beranjak meninggalkan ruangan.

Kali ini aku bertemu adik angkatanku yang hendak mengurus kartu perpustakaan. Kubarengi langkahnya menuju gedung ungu yang menjulang. Aku sendiri belum mengurus masalah administrasi meski telah sering diingatkan. Bukan karena tak ingin, tapi sampai saat itu aku belum menemukan KSM-ku yang menjadi syarat memperoleh tanda bebas pinjam. Karena itu, beberapa hari ini aku hanya jadi pemandu bagi teman-temanku yang mengurus kartu ke perpustakaan pusat. Senang juga jalan-jalan tanpa tujuan, di tengah kegiatan yang selalu dikejar-kejar waktu.

Sekembalinya di tempat kerja, beberapa orang sudah tampak di depan laptopnya masing-masing. Ternyata komputer yang biasa kugunakan tak mau hidup karena ada aku luput memperhatikan tombol on di kabel karena tersembunyi. Dalam sekejap, aku sudah tenggelam dalam kegiatan memasukkan data. Tak terasa hari sudah beranjak siang, ketika aku mulai merasa bosan. Langsung pergi, atau melanjutkan entri data? Dari pengalaman temanku menunggu sidang kelulusan, mahasiswa biasa menunggu lama. Namun di sisi lain, aku jadi bisa bertemu dengan teman-teman.

Aku memilih jalan tengah, berangkat jam 1 lebih, agar tak terlalu lama meninggalkan pekerjaan. Benar saja, di depan TU tampak banyak anak-anak yang sedang menunggu. Petugas TU pun tampak tak kalah ramai mengurus berbagai kertas-kertas yang harus ditandatangan sambil sesekali memanggil nama mahasiswa yang harus memasukkan biodata. Tak hanya itu, suasana ramai ditambah deretan kardus-kardus berisi kiriman komputer baru yang memenuhi lorong menuju ruang ketua jurusan. Ramai, sedikit berantakan, tapi menyenangkan.

Semua keramaian itu belum mencapai puncak. Dosen-dosen yang berbincang mengenai kelulusan, tak jua memanggil kami untuk turut bergabung. Wajah-wajah penantian yang ditimpali dengan gurau tawa, akhirnya berubah menjadi kelegaan pukul dua lewat. Kami semua dipanggil ke atas. Di depan ruangan, kami masih saling dorong mendorong agar ada yang mau masuk duluan ke ruang rapat, ruang penentuan kelulusan. Akhirnya karena tak ada yang mengalah, aku maju saja(apalagi dosenku sudah melongokkan kepala keluar ruangan menyuruh kami agar segera masuk).

Hal pertama yang kutangkap ketika masuk adalah tumpukan buku-buku tugas akhir kami di bagian tengah ruangan, yang kedua adalah dus-dus kue:) Setelah mengambil posisi yang nyaman di pojok ruangan, aku pun duduk untuk mendengarkan pernyataan kelulusan. Informasi-informasi formal disampaikan oleh ketua jurusan, dilanjutkan oleh wejangan dari seorang dosen senior. Sesaat aku sempat berkaca-kaca, tapi karena dosen-dosenku punya hobi tertawa, suasana sendu itu dengan cepat berlalu. Sesudah itu nama-nama kami pun disebutkan satu per satu.

Ketika tiba pada namaku, salah seorang dosenku nyletuk, “Wah, Yuti lulus?” Huehehe, kena deh, soalnya sebelum sidang ini pun aku sudah menyatakan sendiri kelulusanku. Bagian paling berkesan adalah saat dosen-dosen berbaris di lorong dan menyalami kami semua. Seorang dosenku sambil menyalamiku berujar, “Wah, Yut udah kerja ya di PR?” Komentar khusus lainnya aku peroleh dari dosen Geometriku, dan ketika sampai pada dosen pembimbingku, ia menyalamiku dengan ekspresi yang tak bisa kutuangkan dalam kata-kata. It’s feels great-lah pokoknya.

Now it’s official... Yuti Ariani S. ___ (still can’t believe that I’ve already graduated)

9 comments:

Anonymous said...

selamat, semoga berkah, sukses selalu

Cheshire cat said...

Terimakasih, semoga berkah juga bagi yang mengucapkannya

Anonymous said...

hmm...

aku coba membayangkan,
bahwa aku di ruangan itu,

senangnya ...

tapi, yang ada dalam bayanganku kok
hogward nya hari potter ya?

dan
hermione nya itu kamu ...

hm...

apapun,
kalo ini laya' di selamati,
ya .. "selamat ya ..."
dan percayalah Allah senantiasa bersama kita ..


dei

Anonymous said...

lho?
kok layak diselamati sich?

bukannya harus ...

"
selamat ya yut...
kamu kudu banyak2 bersyukur
gak banyak orang bisa berada di posisi kamu

moga2 bisa jadi ilmu yg berguna

dan

tetap percaya
Allah bersama kita

sekali lagi,
selamat

"


dei

Cheshire cat said...

Aku ngga tau pantas untuk diselamati atau ngga, yang jelas, satu tahap telah terlewati.

Tapi bukankah hidup ini adalah deretan tahap yang tak akan ada habis-habisnya hingga hari pengadilan kelak?

Selamat sekarang, atau pada tahap-tahap lain, mungkin akan menjadikan selamat itu tak ubahnya sebuah ritual. Namun ketika selamat bisa menjadi pengingat kepada Sang Pemberi Rahmat, maka tak ada salahnya, kata itu terus terucap.

Makasih atas selamatnya dei...

Anonymous said...

selamat juga Yut, satu babak sudah terlewati...

semoga babak demi babak akan memberi pelajaran untukmu, karena semakin banyak babak yang terlewati seharusnya membawamu semakin dewasa

dewasa artinya tahu apa yang harus dikerjakan, tanpa harus menundanya yang harus ya harus ....

Nanette said...

Alhamdulillah, sahabatku ini officially ...S.Si. Sukses ya yut, semoga semakin mengasah diri jadi penulis berbakat di Studi Pembangunan (ato mau biar masuk Bank hehe)
Ciee yang mau bergaya dengan kebaya
(first performance, abis dulu pas SMA ga dateng pas wisudaan)

Love-U

Anonymous said...

Terimakasih buat anonim dan Intan.

Iya nih Tan, pertama kali pake kebaya, belom nemu jilbab yang match lagi, ckakakka... maklum biasa pake jeans dan kaos, kecuali kalo ada undangan, jadi agak manis dikit ;p

Selamat juga ya Tan, udah jadi S.T, kalo plesetan eror dari S.Si adalah Sarjana Sinting, kalo S.T itu, Sok Tau, yaa... semoga aja kita berdua ngga jadi seperti itu dan ilmu kita bisa berguna untuk menolong orang banyak.

arifin said...

Wilujeng nya!!
mugya elmu sareng gelarna janten barokah =D

diantos pisan undangan makan2na =D

-selamat nge-pas kebaya juga,..ngurus2 cetakan buku skripsi yg super nyebelin, slamat ngurus segala tetek bengek kelulusan..termasuk sibuk milih2 PW ..ha hahaha =D -

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...