Aku baru tahu penulisan chaos dalam bahasa Indonesia adalah keos. K-E-O-S, payahnya yang kebayang dalam kepalaku malah keong, huahaha. Daripada representasi di kepalaku menyimpang terlalu jauh, aku lebih memilih menggunakan kata chaos. Kali ini aku akan membahasnya dalam konteks sosial.
Actor Network Theory(ANT) memiliki thesis bahwa normalitas adalah chaos, dan abnormalitas adalah keteraturan. Ada yang mengilustrasikan keadaan ini dengan gelas yang jika jatuh pecah. Artinya, kehidupan menuju ketidakteraturan. Namun pandangan ini berbeda dengan fenomena yang ditemukan oleh Ilya Prigogine, seorang fisikawan sekaligus kimiawan yang menemukan struktur disipatif.
"A dissipative system is characterized by the spontaneous appearance of symmetry breaking (anisotropy) and the formation of complex, sometimes chaotic, structures where interacting particles exhibit long range correlations.(Wikipedia)"
Aku menganut paham apa ya? Hmm... Ayo tebak;p
2 comments:
hmm..
aku malah gak yakin,
kamu sendiri bisa menebak kamu paham apa?
:D
dei
jawabanku, adalah aku ngga tau
ngga tau kan juga merupakan sebuah jawaban
seperti halnya memilih non-blok
akhirnya menjadi blok non-blok
hihi, maklum pecinta paradoks
Post a Comment