Tuesday, July 31, 2007

LAPI TPSDP

Juni 2006
Hari pertama...
Menunggu dosenku di ruang tunggu LAPI bagian depan. Belum tahu kerjaanku akan seperti apa. Awal mulanya karena ngga ada kegiatan, dosenku lalu menawari ikutan proyek LAPI TPSDP. Aku yang ngga ngerti apa-apa, langsung iya aja, sama ketika beliau menawariku jadi asisten kuliah.

Hari kedua...
Abis selesai mengawas ujian. Dosenku ada urusan di jurusan, jadi ngga ikut ke LAPI. Masih bingung dengan suasana proyek yang lebih mirip orang kantoran.

31 Juli 2007
Hari terakhir...
Tadi makan kue Tiramisu, selain itu suasana kerja terasa biasa aja. Dari kemarin udah ngerapih-rapihin file, trus bu Ani bilang acara perpisahannya Senin depan.

Kayanya bakal kangen juga...
Tapi sekarang semuanya masih terasa biasa...

Monday, July 30, 2007

Hening

Menyusuri waktu dalam kesendirian rasanya cukup menyenangkan. Tanpa rencana, tujuan, pun kawan berbincang. Menikmati perayaan waktu dalam pengamatan. Bukan jalan yang berdebu, bukan pula warna-warni billboard yang menantang untuk tak dibaikan, tapi lintasan-lintasan yang melayang, ketika mengantri, atau menyusuri lorong-lorong pusat perbelanjaan. Raut wajah kesal, bosan, hingga gerutuan menunggu giliran menjadi selang yang menyenangkan. Senang menjadi normal, melakukan hal-hal sederhana yang terasa mahal jika tengah dikejar deadline.

Brutal

Whuahaha... aku dibilang brutal gara-gara menggunakan konsep yang ngga diketahui asal muasalnya. Lagi ngomongin statistik sih sebenarnya, dan aku mencoba memberi pembelaan yang cukup logis. Tapi karena pada dasarnya menurutku statistik itu kasar, makanya pembelaanku juga ngga kuat, dan jadilah aku dibilang brutal. Hihi...

Sebenarnya ada rumus-rumus di analisis yang sama persis dengan statistik. Aku menemukan kesamaan itu ketika belajar tentang entropi, dan di beberapa lemma yang aku gunakan untuk membuktikan teorema. Tapi meski penurunannya sama banget, penafsirannya(pemetaan antara persamaan dengan keadaan yang dijelaskan) berbeda. Nah, penafsiran inilah yang membuatku merasa statistik kasar. Kalau di analisis, matematika adalah untuk matematika, maka di statistik, aku merasa matematika ditempel dengan dunia sosial yang aku ngga ngerti asal muasalnya. Akibatnya logika di kepalaku ngga jalan(asumsi: dikepalaku ada sistem logika tertentu, huehehe).

NB: peace untuk temen-temenku di statistik. Yuti-nya aja yang rada lemot kalau menghadapi statistik:)

Friday, July 27, 2007

Surprise

In one frame of my surfing activities...

Internet Regime and IT Innovation Patterns in Indonesia: A View from The Actor-Network-Theory Perspective

Program of Internet Researchers Conference (Maastricht/NLl)

Should I surprise?

Diskrit

Fyuuhh... sekarang ini aku benar-benar lagi mencoba mendiskritkan otakku. Tesis, acara film, proyek, setumpuk bahan yang harus dipelajari, membuat model menggunakan sistem dinamik, rapat/acara/seminar mendadak dan rencana setelah kontrakku di LAPI abis. Kontrak abis memang memberiku banyak waktu untuk mengerjakan tumpukan tugas lainnya, tapi aku jadi kehilangan ritme.

Dan sekarang harus mulai mikir juga, aku mau kerja atau melanjutkan sekolah lagi ya? Kalau mau sekolah lagi, artinya harus mulai nyari beasiswa, dan meningkatkan berbagai ketrampilan, mulai dari membuat model, bahasa, wacana, serta teknik-teknik analisis. Kalau kerja..., mmph, aku belum bisa membayangkan diriku dalam sebuah ruang dengan setumpuk rutinitas. Sampai sekarang aku merasa, itu bukan aku banget. Kalaupun kantoran, maunya yang banyak jalan-jalan ke lapangan. Dosen?? Mmmphh... ngga tau deh.

Sekarang jalanin aja dulu apa yang ada di depan mata. Ngga memilih aja, udah jalan terus koq, huehehe, abis ngga bilang iya aja, kayanya aku udah terlibat banyak hal tanpa aku sadari.

NB: musik aku ganti dengan etalase buku. Belum banyak sih isinya...

Wednesday, July 25, 2007

Ariani

Hari ini kenalan dengan orang yang namanya sama denganku, Ariani. Hihi, lucu aja. Udah gitu beliau orang buku lagi, kayanya duniaku berputar di situ-situ aja, buku-menulis-wacana-budaya-matematika.

Tuesday, July 24, 2007

Kata Siapa....

Kata siapa bincang akan menyelesaikan persoalan
Bukannya terang, badai bimbang malah menghadang

Kata siapa menulis dapat menjadi pelampiasan
Bukannya lega, runtutan data kian tertoreh nyata

NB: Yuti di pagi yang melow

Monday, July 23, 2007

Wisuda

Sabtu kemarin aku menghadiri acara wisuda di Sabuga. Rame, dengan pengamanan yang kian ketat. Setahun yang lalu, aku juga berada di dalam gedung itu. Dengan kebaya, toga dan senyum ceria. Senyum yang perlahan berganti bosan mendengar rangkaian acara yang sedemikian panjang, senyum yang juga dihiasi cemas karena melihat buku wisudaan. Aku tak mencantumkan gelar dosenku, padahal di buku itu gelar seolah menjadi ajang pameran. Daripada bimbang, aku langsung saja melayangkan permintaan maaf melalui sms ke dosenku yang langsung dibalas dengan kata-kata lucu plus emoticon :) Saat bertemu langsung, dosenku tak juga menyalahkanku, dan menenangkanku dengan berkata administratif yang kurang teliti.

Jika wisuda adalah salah satu ambang kedewasaan, maka tampaknya aku memang belum siap. Dan karena itu aku ingin mencoba wisuda lagi...

Adakah perubahan?

Friday, July 20, 2007

Menua

Sore itu pertemuanku yang pertama dengannya. Baju hangat wool warna coklat, tas slempang, rambut memutih, dan mata yang kenyang dengan pengalaman. Ia bercerita cukup lama, tentang buku, kuliah, model, dan juga tentang hidup. Aku lebih banyak terdiam, sambil sesekali menanggapinya dengan canda. Meski hari itu cukup membuatku lelah, namun hari seolah dimulai kembali.

Thursday, July 19, 2007

Wednesday, July 18, 2007

Komedi Putar

Maukah kau menaiki sebuah komedi putar yang dapat membuat usiamu bertambah dalam sekejap? Ragamu memang berubah, tapi tak demikian dengan jiwa yang berada di dalamnya. Tetap saja kecil dan kesepian. Putaran-putaran itu bisa saja membohongi dunia, tapi tiada guna jika kau tak merasa demikian. Biarlah semua berjalan wajar, mengikuti bumi yang berputar mengelilingi mentari mendatangkan hari, dan mungkin juga kedewasaan.

NB: parameter beban kerjaan bisa dilihat dari banyaknya posting Yuti per hari:D

Seru!!!

Whoho, decoding tesis lagi sampai pada bagian yang seru, yaitu perpanjangan jejaring. Kalau dalam six degrees of separation ada hipotesis bahwa tiap orang di dunia dihubungkan oleh 6 derajat keterkaitan, maka dalam penelitianku, perpanjangan jejaring ini dapat dilihat dari luasnya bidang cakupan. Dari aktor-aktor yang aku telusuri banyak juga yang relasinya berputar-putar pada aktor yang udah ada, tapi yang seru adalah pembentukan aliansi, dan kuat-lemahnya ikatan tersebut. Dan karena lagi sampai pada bagian seru, aku jadi ngga bisa nulis. Huehehe, apa hubungannya coba? Karena aku jadi lebih senang berkhayal, dan mencoba mencocokkan data-data yang aku peroleh dalam sebuah narasi besar. Seperti menyusun kepingan-kepingan puzzle menjadi sebuah gambar utuh, dimana hasil akhir dari puzzle ini dipengaruhi oleh penyusunan kepingan-kepingannya.


Btw, kenapa blog ini jadi penuh ama tesis ya? Gara-gara tadi pagi asyik ngotak-ngatik konsep tesis, aku belum mentranskrip pengamatanku di Forum Rektor. Padahal rencananya kemarin malam mau aku beresin. Hmmm... harus segera aku salin nih, keburu makin males...

Tuesday, July 17, 2007

Dia

Kala logika tak berjalan baik
Akankah waktu berbalik
Menghilangkan jejak dalam benak
yang terlanjur mengerak?

Cybernetics

Kayanya semua anak math pasti pernah jatuh cinta ama cybernetics, dan sekarang aku lagi ingin yang versi postmo-nya, alias pengen bangen si kompie membaca pikiranku dan menuliskan pemikiranku yang kemana-mana. Kalau ngga, aku aja yang mem-plug sederet data yang kuperoleh dari berbagai narasumber. Woho, tampak menarik tuh, dan tentu aja jadilah Yootle, cyborg sastra-sains. Huehehe... tadi pagi abis meng-coding data-data yang kuperoleh, dan ketika pikiranku udah sampai mana, tulisannya belum juga nambah. Kalau badai ide sedang datang, enaknya memang diam dulu, dan membiarkan badai itu mereda sehingga dapat dipahami.

Monday, July 16, 2007

Wajah

Whoaaahh... aku baru nyadar kalau aku parah banget dalam mengingat wajah orang. Tadi kan aku abis meliput acara Forum Rektor dan meski waktu diskusi aku udah liatin muka-mukanya dengan seksama, tetap aja ketika udah bercampur dengan yang lain aku lupa. Untung aja, ada solidaritas sesama pers, jadi tadi aku kenalan ama wartawan dari Majalah Kampus(Trisakti). Nah, ama dia aku dikenalin ama pak Soffian, dan minta file ke pak Widyo. Udah gitu, sempet ngerepotin bagian protokoler juga karena nyariin orang. Duh, Yuti, cupu banget...

Dan tetap aja kena demam panggung. Paling enak kalau wawancara barengan, jadi bisa saling melengkapi. Nah ini, udah sendiri, belum tau latar belakangnya secara bener lagi. Jadi kan cupu kuadrat, tapi karena cupu itu jadi dapet kenalan yang baik-baik:)

Friday, July 13, 2007

Friday the 13th

Tanggal yang bagus, hehe. Tadi pagi aku udah mengunjungi lab. Ngga pakai janjian, belum tau ruangan yang harus didatengin, cuma berbekal kata boleh, dan ingatan seadanya tentang lokasi ruangan. Seperti biasa, sampai di PAU clingak-clinguk nyari orang yang bisa ditanyain, trus sampai deh:) Narasumberku baaiiiik banget, aku diajak ke bagian uji coba, lab pengujian, dikasih tesis punya orang, beberapa bagan, dan nanti boleh main lagi buat ngambil foto. Saking asyiknya ngobrol, ngga nyadar kalau aku disana sampai dua jam. Abisnya jam tanganku talinya lagi putus, dan ngga sopan banget ngeliatin hp.

Banyak juga 'aha' yang aku peroleh. Ternyata dari hasil penelitian jarak masih banyak masalah yang dikotakhitamkan. Bahkan prospek jarak yang utama sebenarnya bukan pada energi. Gimana-gimananya masih banyak off the record(secara aku ngga menggunakan perekam), soalnya tujuanku ke lab tadi pagi baru studi awal untuk melihat peta permasalahan. Omong-omong tentang peta, ternyata ilmu perbio-anku masih minim banget. Pas diterangin tebakanku salah terus, mulai dari masalah fosfat, titik beku, kincir air, mesin pengepres, kompor tekan, gumming, pemurnian, titrasi, bener-bener masih harus belajar banyak. Tapi untuk sub-bab From weaker to stronger rhetoric, udah ada banyak bagian yang bisa kuisi.

Masalah tulis menulis juga udah aku mulai, tadi malem dapet 5 halaman(dan sejak kapan aku peduli dengan kuantitatif). Aku mulai dengan beberapa fenomena dan sederet pertanyaan. Aku senang memulai tulisan dengan pertanyaan, karena sampai aku mengetikan pertanyaan itu, aku juga belum tau jawabannya, huahaha. Jadi sebagai penulis aku pun penasaran dengan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu.

Thursday, July 12, 2007

Follow the Document

Tadi pagi aku ke rektorat untuk minta MoU antara ITB dengan PT RNI. Isi naskahnya normatif banget, apalagi aku sempat dapat info bahwa MoU kadang terjebak pada formalitas aja. Hasil penelusuran di internet, akhirnya aktor-aktor itu kembali ke dua orang yang telah ku wawancarai, dan tentu aja ini bukan karena small world phenomena, tapi emang karena bidang yang ku kaji merupakan 'wilayah kekuasaan' kedua narasumberku itu. Jadi tadi aku sms untuk minta ijin ngeliat-liat lab PAU, dan dibolehin.

Hipiii... Yuti goes to lab, berasa detektif gimana gitu... :)

Wednesday, July 11, 2007

What is In A Name?

Penting! Yaa... setidaknya buat manggil orang nama itu penting, dan kalau Actor Network Theory berubah jadi Actor Network Tool perubahan itu ngga sekadar berpengaruh dalam hal penyebutan aja, tapi juga masalah hakekat. Well, tadi aku iseng-iseng meng-google Michel Serres, Latour, Michel Callon dan John Law, dan hasil pencarianku sampai pada sebuah artikel milik Law (di sini). Artikel tersebut menceritakan bagaimana pendekatan actor-network tidak bisa dikategorikan sebagai teori karena hanya bersifat deskriptif. Whoho, bayangkan John Law yang ngomong seperti itu dan artikelnya pun masih fresh banget, bulan April 2007. Tak hanya sampai di sana, John Law juga menyebutkan pengamatannya di laboratorium sebagai etnografi.

NB: Lalala... jadi teringat beberapa orang:D

Thesis

Enaknya gimana ya? Abis bingung dengan langkah-langkahnya. Kalau waktu ngerjain tugas akhir, aku dikasih key word dan dari sana aku eksplorasi sendiri. Aku baca apa, dan mau kemana semuanya diserahin ke aku, pembimbingku membingkai bacaanku yang belepotan kemana-mana. Thesis? Bener-bener chaos. Dalam arti aku ngga punya sbuah pegangan yang pasti. Mungkin karena dulu masih S1, proporsi pembimbing dalam TA juga masih banyak. Aku boleh main-main dengan teori tanpa harus pusing mikirin akan kesasar. Udah gitu, walaupun hasil main-mainku sama sekali ngga nyambung, pembimbingku sabar banget nerangin sampai aku mengerti. Kadang, bimbingan bisa jadi ajang diam-diaman karena sama-sama ngotrek-ngotrek dikertas. Cuma karena aku bosen duluan, biasanya aku jadi asyik ngeliatin pembimbingku yang serius mikir. Hihi...

Halah, Yut, malah ngomongin orang lagi.

Tuesday, July 10, 2007

XYZ

X : Klasifikasi data sesuai dengan kelompok-kelompok yang hendak dianalisa berdasarkan pertanyaan penelitian
Y : Peta -> Data -> Klasifikasi.

Z : Pakai modulasi saja
Y : Modulasi -> Data -> Klasifikasi berdasarkan Up-Mid-Downstream.

Ketika Sudah Memilih

Suka, benci atau bosan tak lagi jadi alasan. Pilihan adalah sebuah kepastian. Dalam hidup yang serba tak pasti, kesepakatan menjadi pegangan. Bimbang yang kadang menghadang memang menjadi godaan, bagaimana jika aku beralih saja, berkata bahwa ini takkan berhasil, dan sebaiknya tak diteruskan, tapi ini bukan hanya tentang aku.

Ini tentang sang waktu...
Dengan napas menderu

Ini tentang ruang...
Yang merangkul kejadian

Dan ini tentang aku...
Dalam waktu dan ruang

Friday, July 06, 2007

Thursday, July 05, 2007

Pertanyaan Penelitian

Fyuuh, semalam aku udah mulai mengklasifikasikan aktor-aktor yang terkait dengan pengembangan bioenergi, dan hasilnya? Ada 50 aktor lebih yang terlibat. Kebayang kan kalau mau dibikin sosioteknogramnya. Banyak garis-garis ngga jelas, yang kekuatan relasinya hanya ditandai oleh pencantuman di peraturan(Kepres, Inpres, PP,dkk). Jadi sebaiknya aku memang harus mulai dari pertanyaan penelitian(hehe, baru nyadar setelah dibilangin tadi).

Beberapa masalah: otakku udah mulai kena bias data-data yang kuperoleh timnas, pertanyaan penelitian masih sering bergeser, dan aku terlalu banyak ingin tahu. Kemarin aku sempat bingung mengenai skala yang akan digunakan, apakah aktor boleh mewakili sebuah komunitas, kalau boleh maka ada masalah pada dimensi yang digunakan. Apalagi ilmu jejaring tidak mengenal skala, yang dikenal adalah derajat keterkaitan. Nah, kalau dari literatur Latour yang aku tafsirkan, aktor boleh berupa himpunan selama fungsinya dalam sebuah sistem, spesifik. Dalam arti, ada skript tertentu yang dimasukan dalam aktor. Inkripsi ini memungkinkan manusia dan non-manusia bisa ditelaah dengan pendekatan yang sama.

Wednesday, July 04, 2007

Politik

Kayanya aku masuk dalam arena permainan kekuasaan, dan kalau ngga hati-hati, tesisku bisa menjadi salah satu alat untuk membenarkan salah satu rezim. Well, ok, ilmiah, tapi penentuan aktor-aktor yang hendak diwawancara, pemilihan entry point, sparing diskusi merupakan wilayah yang masih kental dengan nuansa subjektivitas. Begitu juga dalam memainkan jejaring aliansi dan penelusuran sebuah relasi, semuanya kental dengan framework yang ada di kepala. Aku pernah baca bagaimana kekurangan pada penelusuran dapat secara signifikan mempengaruhi hasil akhir.

Senin lalu aku udah mengambil data di timnas, untuk mengolahnya kata dosenku mulai aja dengan mencari struktur dari relasi-relasi yang ada kemudian dicari big discourse-nya. Karena pendekatanku ANT, penelusuran struktur ini aku mulai dengan memetakan aktor-aktor yang terlibat. Kemudian dikembangkan dengan melihat 'perantara' yang memperkuat relasi yang tersebut. Yang membuat aku masih sedikit bingung adalah perangkat yang akan aku gunakan antara Callon atau Latour. Secara 'mazhab' mereka sealiran, tapi terminologi yang digunakan sedikit berbeda. Seperti caraku memandang dokumen, apakah mau dipandang sebagai aktor atau perantara. Kalau sebagai aktor, pemaknaan terhadap relasi aku bangun menggunakan pre-skripsi, inskripsi, dkk, tapi kalau pakai term perantara, penjelasannya beda lagi.

Dari sisi teoritiknya aku udah lumayan kebayang, tapi implementasinya masih sedikit memusingkan. Pertama, karena aktor yang terlibat relatif banyak. Kedua, karena entry point-ku masih berubah terus. Awalnya, aku mau mulai dari perguruan tinggi aja, dan secara perlahan relasi-relasi itu ingin aku kembangkan hingga keluar, tapi karena kemarin dapat kesempatan untuk memperoleh data dari timnas, kesempatan itu aku ambil aja langsung. Untuk dapat feel pengembangan bioenergi, data-data tersebut sangat berguna(dipuji good job segala lagi, hehe:) ) tapi untuk analisanya masih butuh banyak diskusi. Jadi langkah penelitian selanjutnya adalah bikin peta, dan menelusuri kekuatan jejaring yang ada. Rencananya besok mau wawancara lagi dengan pihak perguruan tinggi, untuk melihat kekuatan ikatan antara perguruan tinggi dengan industri, apakah ada perantara atau ngga.

Tuesday, July 03, 2007

Matematikawan vs Sosiolog

Gw: Jadi lo udah mutusin mau tetap di sosial?
Aku: Aku ngga tau. Hidup dalam dunia yang belepotan seperti ini kadang bikin frustasi, dan kalau sudah seperti itu rasanya ingin menyerah saja. Apalagi kalau ada salah satu pihak yang sudah saling menjatuhkan. Kalau mempermasalahkan metode, idealisme bagiku ngga apa-apa, tapi kalau udah menyinggung masalah personal, rasanya tidak etis aja.
Gw: Padahal kan lo udah nolak tawaran tesis yang menggunakan simulasi. Kenapa lo masih juga ingin kembali ke dunia angka, simbol, dan perhitungan?
Aku: Aku ngga tau, bener-bener ngga tau. Kalau akhirnya aku milih untuk menolak tawaran itu, karena aku merasa kalau mau bermain dengan simulasi lebih baik di math aja dimana aku tau pemetaan dari simbol-simbol yang aku gunakan, sedangkan dengan sistem dinamik, pemetaannya tidak terlalu rigid, bahkan kadang absurd.
Gw: Yee... lo tau sendiri dunia sosial emang sedikit lebih "lembut"?
Aku: Huahaha, dasar birokrat pakai kata lembut segala. Lalu apa yang membuat kamu mau di sosial?
Gw: Cuma karena ada ANT doang. Menurut gw, teori itu lumayan rapihlah, apalagi kalau dibandingkan dengan teori-teori sosial yang lain.
Aku: Teori yang membuat kamu mau berkompromi untuk masalah penelitian ya?
Gw: Yup, tau sendiri gw seneng banget main-main dengan teori, dan meski gw ngga kaya Erdos yang manggil anak kecil dengan epsilon, banyak kemiripan-kemiripan antara teori ini dengan konsep di math.
Aku: Iya, sampai kamu melambangkan aktor-aktor dengan bilangan asli kan?
Gw: Hey, tiap orang punya cara sendiri untuk bersenang-senang.

Monday, July 02, 2007

Ketika Chaos Merindukan Order

"Tapi kamu memang senangnya yang seperti itu kan, Yut?"

"Kamu maunya yang itu? Nanti hubungi saja ..., bilang dari saya."

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...