Kayanya aku masuk dalam arena permainan kekuasaan, dan kalau ngga hati-hati, tesisku bisa menjadi salah satu alat untuk membenarkan salah satu rezim. Well, ok, ilmiah, tapi penentuan aktor-aktor yang hendak diwawancara, pemilihan entry point, sparing diskusi merupakan wilayah yang masih kental dengan nuansa subjektivitas. Begitu juga dalam memainkan jejaring aliansi dan penelusuran sebuah relasi, semuanya kental dengan framework yang ada di kepala. Aku pernah baca bagaimana kekurangan pada penelusuran dapat secara signifikan mempengaruhi hasil akhir.
Senin lalu aku udah mengambil data di timnas, untuk mengolahnya kata dosenku mulai aja dengan mencari struktur dari relasi-relasi yang ada kemudian dicari big discourse-nya. Karena pendekatanku ANT, penelusuran struktur ini aku mulai dengan memetakan aktor-aktor yang terlibat. Kemudian dikembangkan dengan melihat 'perantara' yang memperkuat relasi yang tersebut. Yang membuat aku masih sedikit bingung adalah perangkat yang akan aku gunakan antara Callon atau Latour. Secara 'mazhab' mereka sealiran, tapi terminologi yang digunakan sedikit berbeda. Seperti caraku memandang dokumen, apakah mau dipandang sebagai aktor atau perantara. Kalau sebagai aktor, pemaknaan terhadap relasi aku bangun menggunakan pre-skripsi, inskripsi, dkk, tapi kalau pakai term perantara, penjelasannya beda lagi.
Dari sisi teoritiknya aku udah lumayan kebayang, tapi implementasinya masih sedikit memusingkan. Pertama, karena aktor yang terlibat relatif banyak. Kedua, karena entry point-ku masih berubah terus. Awalnya, aku mau mulai dari perguruan tinggi aja, dan secara perlahan relasi-relasi itu ingin aku kembangkan hingga keluar, tapi karena kemarin dapat kesempatan untuk memperoleh data dari timnas, kesempatan itu aku ambil aja langsung. Untuk dapat feel pengembangan bioenergi, data-data tersebut sangat berguna(dipuji good job segala lagi, hehe:) ) tapi untuk analisanya masih butuh banyak diskusi. Jadi langkah penelitian selanjutnya adalah bikin peta, dan menelusuri kekuatan jejaring yang ada. Rencananya besok mau wawancara lagi dengan pihak perguruan tinggi, untuk melihat kekuatan ikatan antara perguruan tinggi dengan industri, apakah ada perantara atau ngga.
7 comments:
wah, denger istilah 'big discourse' dan 'good job' jadi inget seseorang... babeh yang mana ini, ti? Kayanya babeh gue ya? He... yg lagi menikmati long distance communication! Sip lah!
Whuahaha, yup, siapa lagi. Yang jago negosiasi dan membuatku melakukan hal-hal yang kurang menarik.
Batas antara kebenaran ilmiah dengan kebenaran untuk suatu rezim, bagiku di dunia nyata, jadi abu-abu banget hasilnya. Dunia ilmiah butuh dukungan dana dari rezim, sebaliknya rezim supaya kuat butuh bukti ilmiah.
Serem juga ya jadi akademisi? :-) Teori ANT apa sih, ceritain dong sedikit disini.
Iya Ti, teori ANT apa ya? Aku jadi ikut penasaran juga.
Oi Ki, ngapain komen yang pertama diapus segala. Komen yang masuk kan langsung di CC ke inboxku...
Hmm.. cerita komprehensifnya bisa liat di wikipedia. Tapi secara singkat ANT itu metode untuk menelusuri keterkaitan antar aktor yang ditelusuri melalui aktor-aktornya. Misalnya, aku ketemu ama A, trus A itu menceritakan tentang B. Nah, jadi dari A aku lanjut ke B. Keterikatan antar keduanya kemudian di analisa berdasarkan ada atau tidaknya faktor perekat yang disebut dengan intermediary.
Oke, makasih Ti.
Post a Comment