Maukah kau menaiki sebuah komedi putar yang dapat membuat usiamu bertambah dalam sekejap? Ragamu memang berubah, tapi tak demikian dengan jiwa yang berada di dalamnya. Tetap saja kecil dan kesepian. Putaran-putaran itu bisa saja membohongi dunia, tapi tiada guna jika kau tak merasa demikian. Biarlah semua berjalan wajar, mengikuti bumi yang berputar mengelilingi mentari mendatangkan hari, dan mungkin juga kedewasaan.
NB: parameter beban kerjaan bisa dilihat dari banyaknya posting Yuti per hari:D
6 comments:
Komedi putar. Jadi inget novel.... Pangeran Pencuri? Iya, sama banget, membuat yang naik jadi muda/tua, sesuai dengan arah putaran.
Dah baca kan ya, pasti?
Yup, abis baca itu jadi kepikiran aja tentang menjadi tua... dan pilihan karbit rasanya tetap tidak menarik
Oh baru baca, aku bacanya dah lama, waktu masih kuliah kayaknya. Tua itu kan umur, kalau dewasa fungsi-nya gak selalu sebanding dengan umur. Dewasa juga gak selalu berarti identik dengan membosankan kok. Main-main masih bisa selalu dilakukan, juga ketika menjadi dewasa.
Menurut kamu dewasa itu menjadi atau memilih?
menurutku tua itu pasti, dan dewasa itu pilihan.
bagiku, dewasa identik dengan tanggung jawab. saat kecil, aku bisa saja tidak menghabiskan makan, tidak sikat gigi, mengganggu teman mengikuti dorongan hati, dan atas alasan usia, semuanya dimaafkan begitu saja. ketika dewasa, hal itu tidak bisa lagi.
Ah gak sesederhana itu ah, dewasa. Sudah dewasa, boleh juga kok gak sikat gigi. Nah, resiko-nya harus ditanggung sendiri. Misal gigi jadi nyilu, terus harus ke dokter gigi deh.
Dewasa aku lihat kehidupannya semakin kompleks. Kalau masih kecil, soal-soal ujian kan gampang. Makin gede, soal ujian makin rumit deh. Persamaan Maxwell lah, dst.
Aku jadi gak terlalu suka akhir novel itu. Khususnya di bagian komedi putar. Bagi ku yang seru di bagian awal-awalnya. Apalagi pas Pangeran Pencuri menolong teman-temannya. Eh, gak tahunya Pangeran Pencuri itu ...
Pas di akhir, pas baca orang yang jadi tua dan muda mendadak, aku jadi merasa aneh gimana gitu.
Idem, akhirnya ngga rame banget, seolah dewasa hanya dipandang dalam penampilan fisik.
Yaa... boleh sih boleh, tapi kalau orangtuanya ngga sikat gigi, gimana anaknya. Akhirnya menjadi dewasa tak sekadar melakukan apa yang disuka tapi juga harus mempertimbangkan apa implikasinya bagi orang lain. Tidak seperti anak kecil yang menjadi penguasa atas keinginannya...
Post a Comment