Saturday, September 03, 2011

Arya

Episode sebelumnya: surat untuk Kemala

Kau gila


-K


Ia tertawa membaca dua kata balasan dari Kemala. Setidaknya harapan itu masih ada, Kemala tidak menolak gagasan bahwa ia mencintai ilusi tentang dirinya. Dan memang tidak ada kata lain yang lebih tepat dibandingkan gila. Ia hanya tak menyangka seseorang akan mengutarakannya dengan sedemikian gamblang. Jika ia ingin bermain, ia akan mencari segala informasi yang bisa ia peroleh tentang Kemala. Hal-hal apa yang disukainya, kata-kata apa yang akan membuat Kemala tertarik, ia akan menyajikan itu semua untuk memenangkan simpatinya. Tapi sungguh, ia lelah. Arya hanya ingin menjadi dirinya sendiri, tanpa harus takut kehilangan apapun. Bukankah ia setuju untuk menjalankan usul gila ini karena dia ingin merdeka dari segala penilaian?

Ia mengetikan balasan untuk surat itu dalam alamat surat elektronik yang ia buat khusus untuk proyek ini:
Kopi darat?


-A

2 comments:

urip said...

Gila,gila,gila,mereguk lembut harum kusangka....,ternyata iblis meniup-niupkan dan malaikat ikut bermain.Benar setelah membunuh ruang dan waktu,yang tersisa hanya sunyi dan kosong,dimana rindu yang tadi,semua terhenti.Benar..

Nafas perlahan mulai terhembus,rasa ingin tahu mulai menyusup,jantung semakin kencang,mengambil seluruh energi,malaikat serta iblis mulai kasak-kusuk.Benarkah ini awal rancangan nasib?

raharjaurip@yahoo.co.id

Cheshire cat said...

karena nasib bersembunyi, ia masih menjadi misteri. dua kehidupan telah bertemu tapi entah untuk menyatu atau berpisah jalan

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...