Thursday, June 24, 2004

Home...

Hipi.. akhirnya pulang. Ketemu ortu, mba Atun, kucing-kucing putih. Bebas dari segala rutinitas, bener-bener menjadi diri sendiri. Walau kadang bingung diri itu didefinisikan dengan apa. Yo weis... Lusa bakal ketemu ama anak-anak IC, sebuah kenangan yang kini akan menjadi nyata. Seperti apa teman-teman yang hanya bisa dikira-kira dalam benak, apa masih seperti dulu. Apa masih culun2 (mungkin ngga segitunya)tapi apa mereka masih seperti dulu, entahlah. Bukankah manusia senantiasa berubah, menjadikan pengalaman-pengalaman sebagai bekal untuk melanjutkan hidup. Nah lho, jadi deterministik gini?
Tapi pulang memang selalu menyenangkan. Ketemu sebuah kehangatan yang beda, hanya dari senyuman atau gerak-gerik, tatapan, semuanya penuh dengan cinta. Saat cinta mengalir begitu sederhana, seperti kata-kata Sapardi, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana." Lalu dalam kehangatan itu tak ada lagi aku dan kamu...

1 comment:

mfirman said...

Apa yang saya punya di masa lalu.. Kemana saya akan pulang?
Pekan-pekan terakhir saya di medio 2004 ini menyadarkan saya bahwa saat ini, hampir-hampir tidak tersisa lagi ikatan apa-apa dengan masa lalu saya di semarang.
Terlebih saat pilihan jalan hidup rekan-rekan masa lalu sudah sebegitu berbeda.. dan berjarak. Entahlah.. sekedar fakta bahwa dulu saya saling mengenal dengan mereka.. tidak cukup untuk membuat saya merasa pulang saat kembali bertemu dengan mereka.
Terlebih.. saat ini, mata saya sepenuhnya tertuju ke masa depan.. disana saya mencari rumah dan tempat kepulangan.
Jadi, apa yang harus kita lakukan dengan masa lalu dan masa depan?

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...