Tadi pagi, sebelum ke kantor, aku mampir di kios buku Gelap Nyawang. Gara-gara seseorang meminjam buku Hidden Connection-ku dan ngga ngaku kalau dia minjem, akhirnya aku memutuskan untuk membeli lagi. Sekarang udah tiga buku yang kukasih label reborn. Label buat buku-buku yang hilang karena dipinjam oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Maunya sih, orang-orang kaya gitu diblack list, tapi setelah ku pikir lagi, mumpung aku bisa ikut menyebar ilmu, sebaiknya aku tetap meminjamkan buku-bukuku(walau ada yang orang-orang yang suka nyebelin, masa membatasi buku dengan dilipat. Aaargh, masa mereka ngga kenal pembatas buku, atau kalau tingkat membacanya masih rendah, diinget aja jalinan ceritanya biar bisa tau kira-kira ada di halaman berapa).
Hal lain yang menyebalkan adalah mereka lupa untuk mengembalikan. Sekitar 30 buku-ku statusnya lagi keluar. Ok, kalau memang benar-benar dibaca, tapi kadang setelah ngejar-ngejar setengah mati, sampai aku sendiri yang merasa ngga enak karena neror orang, ada beberapa yang mengaku belum sempat membacanya. Hei, don't you know that I need that book to make my task or right down an article?
Tuh, kan aku jadi lupa tujuan awal membuka blogger, aku kan mau nulis karena nemu buku Gleick disalah satu rak. Penjaga kios itu udah sedikit hapal dengan pilihanku. Jadi setelah penjaga kiosnya selesai menyampul Hidden, kang Irfan, penjaga kios tersebut, mulai menawarkan sederet judul-judul buku yang menarik minatku(dan tentu saja bukan dari daerah rak kiri, dan etalase:D ). Setelah menolak semua pilihan yang dia tawarkan, mataku tertumbuk pada buku Misteri Apel Newton. Yang membuat aku akhirnya membungkus buku itu karena penulisnya, James Gleick. Nama itu familiar di kepalaku, meski sampai aku menulis di blog ini, aku belum menemukan dimana aku menemukan nama tersebut.
Mungkin terkait dengan hobiku baca-baca artikel yang terkait dengan Chaos, tapi aku ngga begitu yakin. Jadi begitulah, aku jadi membeli dua buku, Capra dan Gleick, dan sampai di kantor mail-ku tentang jejaring udah dijawab. Ah senangnya...
NB: aku nebak-nebak jumlah buku yang ada di meja belajarku, sekitar dua puluhan. Ternyata tebakanku meleset cukup jauh, 34 buku.
Tips: Ngga usah ngebayangin tampang meja belajarku kaya gimana...;p
4 comments:
mem-blacklist orang..pernah
engga mungkin juga klo saya gak pernah masuk blacklist orang -masa sih??-
...semoga saja saya gak masuk blaclist yuti
-hopefully, berhubung "The Other Path"nya masih jadi pengantar tidur yang asik =P-
Ngga koq, orang-orang yang di black list rata-rata meminjam buku dalam orde tahuanan.
Semoga aja buku-buku itu berguna buat mereka, kalo dah sukses, kan aku juga yang bangga :D
Orang bilang banyak jalan ke Roma, artinya ada jalan yang ekstrim kiri atau kanan atau ada yang di tengah.
Jadi bisa saja membuat kualifikasi yang boleh dipinjam dan yang tidak. Yang lain itung2 sedekah, bagaimana Yut.
Sahabatmu selalu, NNL
Yup, jadinya emang seperti itu. Makanya sekarang buku-buku tentang jaringan, kena klasifikasi baca di tempat, seperti koleksi tertentu di perpus.
Post a Comment