Friday, August 20, 2004

Kepada Angin, Untuknya

Angin,
Bolehkah kutitipkan sebait kata?
Agar mendung tak menggelayut wajahnya
Dalam ketegaran sikapnya
Kutemukan telaga air mata
Angkuh meraih mimpi
Namun entah kenapa
matanya menyimpan luka

Angin,
Bisakah kau menjaganya?
Saat di kelam malam ia termenung
Memikirkan semuanya dalam sepi
Lalu berusaha tegar
Untuk dirinya, orang-orang disekitarnya
Mungkin…

Angin,
Bolehkah kupinta senandung?
Agar ia tahu, ia tak pernah sendiri
Mimpinya, bukan miliknya seorang
Namun entah, ia memilih hening
Lalu kembali berjalan
Sendiri…

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...