Friday, October 15, 2004

Ahmad Wahib

Kemarin sempat menunda minjem buku Ahmad Wahib, soalnya ada yang bilang pemikirannya rada nyleneh. Biasanya sih kalo ada yang bilang jangan baca sebuah buku, saya jadi makin semangat baca. Lagian kan hikmah dateng dengan berbagai cara. Tapi sekarang kebiasaan itu mulai saya tahan. Makanya ketika ada yang mau minjemin buku Wahib, saya sempet diem. Antara jadi minjem apa ngga... soalnya ada beberapa buku pemikiran yang bikin saya sedikit kacau dan ya... sekarang saya mulai mikir, kalo pikiran bisa linier, kenapa ngga? Kenapa milih jalan yang muter-muter mbulet ngga karuan kalo ada jalan yang mudah? Ternyata... ngga bisa semudah itu juga, ada satu forum dan satu artikel yang nyebut2 Ahmad Wahib. Kalo dalam ceritanya Alkemis dan Celestine ini merupakan sebuah tanda(tinggal gimana sang objek menafsirkan tanda tersebut), dan dengan kejadian yang berulang dua kali ini, ada maksud dibalik kebetulan-kebetulan ini. Gusrak... waktunya kenapa tepat banget? He..he... pengen baca bukunya jadi kumat deh. Sekarang bola panasnya tinggal sama yang minjemin. Kalo dianya ke bandung, saya jadi minjem, tapi kalo ngga artinya emang belom boleh baca.

2 comments:

Anonymous said...

assalamualaikum Wr Wb
Setiap manusia pernah bertanya dalam hatinya tentang masalah-masalah "yang nyleneh". Tetapi tidak berani mengungkapkan. Saya memuji Ahmad Wahib, karena dia menyampaikan apa yang ada dalam hati secara jujur. Ini suatu keberanian. Kalau ingin membaca dengan baik, lepaslah kaca mata yang biasa kita pakai.Saya juga ingin anda mengkritisi apa yang saya pikirkan "hidup-sesudah-mati.blogspot.com"
Wassalam.

wisery master said...

ahmad wahib adalah seorang pemikir bebas yang di hatinya tertanam kuat iman islam. bagi beberapa orang itu adalah hal yang musykil, tapi untuk ahmad wahib, seperti yang pernah di tulisnya.. Tuhan telah menciptakan manusia dengan akal, maka pasti Tuhan juga tidak pernah takut manusia menggunakan akalnya untuk bertanya tentang Nya.
membaca bukunya seperti di ajak menjelajah hutan perawan yang penuh pemandangan menakjubkan

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...