Saturday, March 12, 2005

Politik

New kids on the block
Sucha buncha kids
Politic make my sick
(Summer, LFO(?))

Kemarin-kemarin ada yang nanya, "Wah, yut sekarang udah ngga alergi lagi ya ama politik?" Cka..ka..kak.. jadi pengen ketawa. Abis dulu sempet menyatakan diri sebagai orang yang anti-politik(dalam arti sempit), kalau disuruh nulis tentang politik aja, pasti sebisa mungkin aku alihin ke orang lain. Sekarang? Hmmm.. kayanya ngga banyak berubah. Aku masih benci politik, just same as the old times, tapi ngga menghindar 100% kaya dulu lagi. Dari dulu juga ngga pernah bener2 lepas sih, soalnya kadang ada sesuatu yang bener2 bikin kesel dan untuk mengurangi kekesalan itu biasanya aku baca-baca berita, yang sebenernya bikin aku makin kesel lagi. Sekarang aku mikirnya lebih pragmatis, konkrit aja deh. Apa yang bisa kulakuin sekarang? Salah satu solusi jangka pendek adalah kuliah yang bener, trus ada juga tawaran untuk jadi kru LKM di Salman. Output-nya jelas, trus buku+jurnal yang diangkat juga ngga jauh beda ama minatku, jadi sinergi aja.

Kalau masalah-masalah politik tingkat tinggi, biasanya aku nyari tujuan akhirnya. Kalau emang ada yang bisa disinergikan, ya aku jalanin, tapi kalau bentrok ya.. aku milih prioritas yang konkrit dulu aja. Pernah aku nyampe suatu titik dimana tulisan pun aku anggap ngga konkrit. Buat apa nulis, penuh dengan emosi, seperti yang dibilang Soedjatmoko, tapi hasilnya ngga ada. Nihil.. nothing... Kalau emang cuma buat aktualisasi diri, kayanya ada banyak cara lain, tapi kalau nulis aku pengennya ada pengaruh. Ada beberapa kajian media yang aku ikutin, rata-rata hasilnya menunjukkan bahwa media memeberikan pengaruh yang cukup signifikan. Terutama jika dikaitkan dengan fungsi pers. Makanya kemaren sempet semangat abis training jurnalistik dari TEMPO, tapi sekarang kayanya aku mau fokus kuliah dulu.

Mengenai pengaruh media, ada juga kisah tragis dari Tempo yang kubaca minggu lalu. Isi artikelnya mengenai pasien sakit jiwa. Menurut pengamatan, pasien-pasien tersebut umumnya mengalami gangguan karena menonton tayangan mistis. Jumlah pasien mengalami penurunan selama dua bulan, November-Desember, karena pada saat itu tayangan mistis dihentikan untuk menghormati bulan Ramadhan. Gila ya... politik uang dan kekuasaan media sampai makan korban penyakit jiwa...

Politic make me sick...

3 comments:

imponk said...

gak ngerti politik, dipolitiki orang :D

za said...

Gak berniat terjun langsung di dunia politik Yut? Jadi anggota DPR/DPD/Menteri/Presiden? Ingat lho, pertimbangan utama sebuah keputusan pada akhirnya porsi terbesar adalah dari sisi politik.

Yentri Marchelino said...

hmm, jadi inget kata2 yuti waktu itu: "Memilih untuk tidak berpolitik juga kan salah satu sikap politik, Teh..".
Go ahead girl, doaku menyertaimu..

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...