Friday, July 20, 2007
Menua
Sore itu pertemuanku yang pertama dengannya. Baju hangat wool warna coklat, tas slempang, rambut memutih, dan mata yang kenyang dengan pengalaman. Ia bercerita cukup lama, tentang buku, kuliah, model, dan juga tentang hidup. Aku lebih banyak terdiam, sambil sesekali menanggapinya dengan canda. Meski hari itu cukup membuatku lelah, namun hari seolah dimulai kembali.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Untuk Papa
Papa … Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat Tapi jasa papa tetap melekat Hangat itu tetap mendekap ...
3 comments:
Wah menyentuh sekali teh, tapi itu puisi atau curahan hatinya?, salam kenal ya..
Curahan hati,senin lalu saya bertemu dengan salah satu dosen yang sudah pensiun. Berasa banget aura bijaknya :)
Salam kenal kembali
ternyata
menjadi tua tidak selalu buruk :)
aku juga paling suka ngobrol
dgn orang tua,
karena banyak hal kerumitan dalam
hidup, sebetulnya cuma kejadian berulang biasa, yang kalo kita mau denger
dari yang bijak, kerumitan itu bisa
kita jalani dgn lebih baik (apa coba?)
dei
---
Post a Comment