Balik dari Bandung, aku bawa persenjataan penuh untuk ngerjain TA. Kompie, buku-buku seabrek, dan semangat!! Ditambah lagi jaringan internet di kompleks yang udah dibenerin pasca kesamber gledek, hipi.. mulai singsingkan lengan dan kerja.
Di mbah Goo. Search: shock wave+lax friedrichs+pdf. Dapat beberapa artikel menarik. Sambil dibaca sekilas kayanya lumayan rame. Tapi setelah tiga empat kali baca beberapa bahan yang lumayan ngga nyambung langsung dengan bahan TA, aku mencoba cara lain. Pilih bahan yang formatnya presentasi. Harusnya dengan cara ini bisa lebih mudah, dan jauh lebih cepat. Ternyata hasilnya sama aja, mana bahan presentasinya ada yang sampai 64 slide, gila berapa lama tuh presentasinya ;(
Di rumah udah sempat latihan presentasi. Karena berkaitan dengan gelombang, ibuku bisa sedikit menjelaskan masalah diskontinuitas. Tapi melangkah pada masalah-masalah teknis dan analitis, penonton hanya terpaku diam. Mana di awal presentasi aku mulai ketawa mendengar suaraku sendiri. Oh, no... GAWAT. Trus karena ngga ada pointer supaya gaya, aku ganti aja dengan menggunakan senter. Hua..ha..ha... presentasi yang makin kacau. Masalahnya menjelaskan masalah-masalah analitis ternyata rumit. Hukum kekekalan misalnya, benar-benar didefinisikan dalam bentuk persamaan. Kan ngga lucu kalau aku bacain persamaannya satu per satu.
Ulasan yang aku peroleh dari percobaan presentasiku adalah alurnya lumayan dipahami(hmm.. tapi kayanya itu hanya karena pada bagian akhir aku menyebutkan tahap pengerjaan). Uaghhh.. masih harus mencari cara penyampaian yang lebih baik, dan terutama cerita yang mudah dipahami. Kata dosenku target penontonnya mahasiswa tingkat 3. Gimana ya?
Kelinci percobaan pertama blog aja deh. Latar belakang dari TA adalah merekonstruksi masalah analitis melalui pendekatan numerik. Umumnya, numerik hanya digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah analitis. Nah, yang sedang aku coba kerjakan adalah melakukan analisis numerik untuk membuktikan eksistensi solusi entropi. Solusi entropi ini adalah solusi yang memenuhi kondisi entropi dan memiliki korespondensi dengan realitas fisik dalam permasalahan shock wave.
Wah udah mulai lumayan ribet. Shock wave sendiri didefinisikan sebagai solusi diskontinu dari hukum kekekalan, atau ada juga yang menerjemahkannya sebagai sebuah fungsi yang memenuhi kondisi lompatan Rankine-Hugoniot dan persamaan hukum kekekalan. Kondisi lompatan Rankine-Hugoniot ini diperoleh dari persamaan hukum kekekalan yang dikalikan dengan fungsi tes terhadap ruang-waktu, atau dikenal dengan solusi lemah hukum kekekalan.
Sebelum melangkah pada pembuktian metode numerik melalui beda-hingga, daerah beda-hingga yang dipilih harus memenuhi syarat kondisi CFL(Courant Friedrichs Lewy) yaitu skema numeriknya memuat persamaan diferensial. Kemudian, selanjutnya harus dilakukan berbagai macam uji, seperti masalah keberhinggaan, konvergensi, stabilitas dkk. Hmm... still a lot of work to do..
No comments:
Post a Comment