Wednesday, February 28, 2007

Dongeng

Bagi para pengkhayal, semuanya tampak seperti lautan cerita. Dan kini aku terdampar lagi pada seorang pendongeng yang menyajikan dunia dengan sudut pandang berbeda. Lebih mudah menerima sesuatu sebagai cerita, sekalipun ditunjang oleh buku-buku ilmiah. Mendengarkan berarti mengetahui, meski tak berarti memiliki satu penafsiran arti. Kubiarkan saja cerita-cerita itu membuat simpul-simpul dalam kepala, tanpa tahu apa akan berguna. Ini tentang dongeng bukan? Sebuah dimensi dimana semua nyata boleh dibolak-balikan sedemikian rupa, dan pendengarnya diajak takjub dengan warna-warna indah dalam gambaran surealis.

"To know the truth you must risk everything," begitu balasan bagi Neo dalam Animatrix ketika ia mempertanyakan kebenaran. Keluar dari negeri dongeng, berarti harus mau melihat realita. Meski kadang pahit, dan menyajikan tarian gerimis. Hidup yang disajikan dalam permainan ala Guido dalam Life is Beautiful kepada anaknya ketika berada dalam kamp Nazi, akhirnya harus berakhir mengenaskan ketika sebuah peluru menembus dada. Pun, bukan berarti segala keceriaan hidup yang disajikan kepada sang anak meredup sedemikian rupa. Tetap ada kenangan yang terus hidup meski akhir tak seindah kisah Cinderella.

Andai bisa kuakhiri kisah dengan kata-kata and their live happilly ever after mungkin aku akan memilihnya, tapi tak menceritakan dengan mengatakan hal yang tak benar adalah dua hal berbeda. Dan kubiarkan gerimis menemani langkahku ini.

No comments:

Untuk Papa

Papa …  Kini senyum itu tak bisa lagi kulihat  Kebaikan itu tak bisa lagi kudapat  Tapi jasa papa tetap melekat  Hangat itu tetap mendekap  ...