Note: semua cerita dalam tulisan ini adalah fiksi. Kalau ada kemiripan, semuanya adalah kebetulan belaka, dan kalau masih merasa ada tokoh yang mirip, artinya itu kege-eran.
Kisah kucing kecil masih berlanjut. Setelah bosen tidur-tiduran di kotak yang terhubung dengan mekanisme kuantum, si kucing mulai mencari mainan baru. Kali ini ia bertemu dengan kucing garong. Kucing itu berwarna hitam putih, dengan sebelah mata ditutup kain hitam layaknya kapten Hook. Kucing kecil ini terheran-heran, koq ada ya kucing seperti itu? Tampak keren, tapi setelah si kucing kecil mendekat ternyata kucing garong itu tidak segarang penampilan luarnya, bahkan terkesan kesepian.
Kucing kecil berpikir mungkin apa yang ditampilkan di luar hanya make-up untuk menutupi apa yang ada didalamnya. Tapi kian dekat, kucing ini malah makin bingung, karena perilakunya mirip kotak kuantum tempat kucing kecil biasa bermain. Kadang bilang A, tapi ngga sampai seminggu kemudian, kata-katanya bisa berubah begitu saja dengan kesungguhan yang sama. Tentu saja, jika ini kisah kucing kecil, maka tak ada yang heran, tapi ini kisah si kucing garong yang ditakuti kucing-kucing sekompleks. Bagaimana jika keputusannya membuat kucing-kucing di bawah pimpinannya bimbang?
5 comments:
kaya judul lagu dangdut.. =P
-u know who-
Aha, I know to whom you address with kucing garong
@1st: yup, I know who
@2nd: Hehe, you know me very well
yut. kamu jadi penulis novel aja lah. ngapain si belajar STS? hahahaha.
mending jadi penulis.
originalitas ide? cool..
-yk-
Hueheh, maunya juga gitu mi, tapi mumpung belom beken jadi sekolah tinggi-tinggi dulu.
Post a Comment