Istilah yang aneh, tapi ada di beberapa buku yang lumayan dalem. Da Vinci Code, Alkemis, Celestine Prophecy, ketiga buku itu nyebutin bahawa pemula selalu memiliki keberuntungan. Gimana cara kerjanya wallahu a'lam, yang jelas keberuntungan itu berguna untuk memacu seseorang untuk terus berada di jalan yang sedang ia tempuh. Pernah ngga sih, kamu ngerasain "Tek", yap ini dia, inilah hasil dari pencarian kamu selama ini. Di Alkemis ada satu bagian yang menarik, yaitu ketika bocah bertemu dengan penjual kristal. Penjual kristal tersebut ngga mau naik haji, gara-gara kalau tujuan hidupnya tercapai, dia ngga tau lagi apa alasannya untuk hidup.
Berpegang pada satu hal dan bertahan dengan itu. Bagi saya pegangan itu ada dua. Tapi yang sering bikin gamang ya.. penafsiran akan dua hal tersebut. Di buku-buku posmo, era ini ditandai dengan adanya berbagai macam perbedaan, dan kesemuanya dirayain aja, toh masing-masing punya alasannya sendiri. Mungkin yang penting bukan pada kemasan luarnya, tapi bagaimana sesuatu itu dimaknai.
Pernah suatu kali teman saya bertanya mengenai kebaikan. "Benarkah kebaikan itu berasal dari agama?" Soalnya banyak yang menuding kebobrokan moral bangsa gara2 kurang ajaran agama dan larinya ke masalah kurikulum. Temen saya lalu bercerita mengenai sebuah kejadian yang dialaminya di warung. Ketika itu ada seorang yang kecelakaan motor, temennya yang atheis langsung bergerak untuk membantu, sebelum orang lain mulai bergerak. Hal ini juga banyak terjadi di luar negeri. Jawaban bagi pertanyaan teman saya mungkin ada dua, pertama pemahaman atas agama yang salah, dan kemungkinan kedua adalah, emang pada dasarnya manusia cenderung pada kebaikan.
Dalam diskusi dengan seorang temen, dia bilang ada perbedaan antara pencarian dan pewarisan. Seperti artikel di koran belum lama ini, dimana mayoritas masyarakat masih berada dalam tataran formal-ritual dan belum beranjak pada tataran praksis(?) .
Karena kehidupan adalah proses...
No comments:
Post a Comment